Perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai pulih setelah terpuruk akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Tetapi situasinya diperkirakan tidak akan bisa kembali normal seperti sediakala atau pra-pandemi.
Indeks Kembali-ke-Normal yang dibuat oleh CNN Business dan Moody's Analytics mencapai 93% per 18 Juni, tertinggi baru di era pandemi. Demikian detikcom melansir CNN, Senin (21/6/2021).
Indeks ini terdiri dari 37 indikator tingkat nasional dan tujuh negara bagian yang melacak metrik seperti kredit konsumen, klaim pengangguran, lowongan pekerjaan, perjalanan udara domestik, dan hunian hotel.
Pembacaan terbaru menunjukkan bahwa Amerika beringsut lebih dekat ke normal, tetapi untuk ke titik benar-benar normal akan sulit. Meskipun berbagai negara bagian telah menghapus pembatasan era pandemi, kehidupan seperti dulu belum sepenuhnya dilanjutkan.
Faktanya, pandemi mungkin telah mengubah beberapa fundamental ekonomi dengan cara yang berarti tidak akan pernah kembali ke normal.
Baca juga: Corona Menggila, RI Bisa Resesi Lagi? |
Misalnya, banyak orang masih bekerja dari rumah dan mungkin terus melakukannya tanpa batas waktu. Sementara beberapa perusahaan memerintahkan staf mereka untuk kembali ke kantor, dan yang lain menyesuaikan dengan kenormalan baru dengan lebih banyak pekerjaan jarak jauh serta tenaga kerja yang lebih beragam secara geografis.
Perjalanan adalah komponen lain dari Indeks Kembali-ke-Normal yang mungkin berubah selamanya. Orang-orang bersemangat untuk berlibur lagi karena tingkat vaksinasi meningkat di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara di seluruh dunia dibuka kembali untuk turis, tetapi perjalanan bisnis mungkin tidak dilanjutkan dengan cara yang sama.
Setelah lebih dari satu tahun membuat rapat virtual, perusahaan mungkin cenderung tidak menerbangkan staf ke seluruh dunia. Moody's Analytics tidak percaya perjalanan bisnis akan kembali ke tingkat pra-pandemi dalam waktu dekat, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perjalanan pesawat dan juga permintaan bahan bakar minyak.
"Kami melacak pengembalian ke sesuatu yang mungkin tidak akan kami dapatkan kembali," kata ekonom asosiasi di Moody's Analytics, Matt Colyar kepada CNN Business.
Klaim tunjangan pengangguran masih sekitar dua kali lipat dari yang dianggap normal sebelum COVID-19.
Negara-negara bagian yang sangat terpukul oleh pandemi seperti pusat kekuatan ekonomi New York masih memiliki lebih banyak ruang untuk ditingkatkan dibandingkan dengan bagian lain negara itu. Mereka kemungkinan akan tetap menjadi hambatan pada indeks.
Itu tidak berarti ekonomi AS tidak akan mendapatkan kembali ukuran dan kekuatannya seperti sebelum pandemi. Tapi AS sedang menuju yang disebut normal jenis baru.
(toy/eds)