Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan jika berkaca dari sejarah ada 2 hal yang berpotensi dilakukan pemerintah ketika kepepet untuk membayar utang, yaitu mencetak uang dan jual aset negara.
Jika cetak uang sampai dilakukan pemerintah, seperti yang dilakukan di zaman Presiden Soekarno melalui Bank Indonesia, yang bisa terjadi adalah inflasi naik tinggi. Semakin banyak uang dicetak semakin tinggi pula inflasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya zaman Pak Karno itu inflasi itu sampai 600% atau naik 6 kali lipat," ujarnya.
"Dampaknya akhirnya apa? akhirnya orang pada panik kan, 'nanti kita beli barang makanan bagaimana' itu akhirnya terjadi krisis multidimensional, nanti orang-orang akan menjarah, kriminalitas naik, ya wajar karena pendapatan masyarakat nggak nutup lagi pengeluarannya," tambah Dzulfian.
(toy/fdl)