COVID-19 Menggila, Harga Emas Siap Nanjak Lagi?

COVID-19 Menggila, Harga Emas Siap Nanjak Lagi?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 28 Jun 2021 16:40 WIB
Gold bars sitting over blue financial bar graph. Selective focus. Horizontal composition with copy space. Stock market and finance concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/MicroStockHub
Jakarta -

Harga emas sempat naik tajam dan berkali-kali tembus rekor tahun lalu ketika awal pandemi COVID-19 melanda. Setelah itu, harga emas kembali turun.

Di Indonesia, kasus COVID-19 kembali mengalami peningkatan. Sementara, di beberapa belahan dunia muncul sejumlah varian baru virus Corona.

Pertanyaannya, apakah harga emas akan kembali bangkit?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas mengalami peluang untuk kembali menguat. Hal ini karena dibayangi oleh pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, harga emas akan menguji level US$ 1.970 per troy ounce pada kuartal III ini.

ADVERTISEMENT

"Apakah harga emas akan masuk level tertinggi seperti tahun sebelumnya? Iya kemungkinan besar akan mencapai level tertinggi. Kemarin sudah mencapai level US$ 1.900, 4 kali berturut-turut. Kemudian koreksi dan ini nanti kemungkinan besar akan kembali ke level US$ 1.900 dan menguji level US$ 1.970. Pada saat menguji US$ 1.970 harga emas dunia kemungkinan akan ke US$ 2.000. Ini yang kita tunggu di kuartal III," paparnya kepada detikcom, Senin (28/6/2021).

Dia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang akan mendorong harga emas. Menurutnya, di tengah ancaman pandemi COVID-19 yang tidak pasti, bank sentral di berbagai dunia masih akan menggelontorkan stimulus.

"Kalau kaya COVID-19 menyebar kemudian terjadi lockdown ini pun juga akan menyebabkan bank sentral global menggelontorkan stimulus tak terbatas. Nah menggelontorkan stimulus ini dan inflasi yang mengakibatkan harga emas itu naik. Itu udah umum lagunya kaya gitu," terangnya.

Hal lain ialah yang mendorong ialah tercapai perjanjian bipartisan yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Bidang di bidang infrastruktur senilai US$ 1,2 triliun. Di sisi lain, ia menuturkan, rupiah cenderung melemah terhadap dolar di mana dolar saat ini mencapai Rp 14.500.

Lanjutnya, jika harga emas menembus level US$ 1.970 per troy ounce, maka harga emas di Indonesia akan tembus di atas Rp 1 juta.

"Kalau US$ 1.970 troy ounce, dibagi 31,1 ini troy ounce ke gram sama dengan 63. Misal rupiahnya Rp 14.500 sama dengan Rp 918.488 ditambah Rp 100 ribu (jadi) Rp 1.018.500," ujarnya.

(acd/eds)

Hide Ads