Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon membeberkan bahwa permintaan obat Ivermectin di Pasar Pramuka mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Hal itu membuat stok di pedagang habis.
"Kemungkinan sedang kosong karena permintaan banyak kemarin kan gitu, (permintaan) meningkat," kata dia kepada detikcom, Sabtu (3/7/2021).
Dia menjelaskan pedagang agak kesulitan untuk mendapatkan pasokan Ivermectin karena tidak tahu distributor mana yang menyediakan obat yang diproduksi oleh Biofarma itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kemarin itu Indofarma nggak bisa langsung, harus melalui distributornya. Nah kita belum tahu distributornya siapa, dipegang sama PBF-PBF (pedagang besar farmasi) yang mana gitu," sebutnya," sebutnya.
Ivermectin memang sedang naik daun karena digadang-gadang dapat menjadi obat terapi bagi pasien COVID-19. Obat tersebut telah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjalani uji klinis sebagai obat terapi pasien COVID-19.
Berdasarkan penelusuran detikcom di Pasar Pramuka, sejumlah toko memang mengaku tak ada stok Ivermectin. Keterangan para pedagang pun beragam, ada yang kehabisan stok.
"Ivermectin lagi kosong," kata salah satu pedagang yang ditanyai ketersediaan Ivermectin.
Adapula yang memang tidak menjual obat tersebut. Sementara pedagang lain ada yang belum mendapatkan suplai Ivermectin. "Di kita belum dipasok Ivermectin," kata pedagang lainnya.