Ramalan Sri Mulyani, Efek Terburuk PPKM Darurat buat Ekonomi RI

Ramalan Sri Mulyani, Efek Terburuk PPKM Darurat buat Ekonomi RI

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 07 Jul 2021 11:44 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi anggota dewan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2022, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/05/2021).
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Nasib pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini diyakini tergantung pada seberapa dalam penekanan mobilitas masyarakat dan dalam rentang waktu seberapa lama. Dalam hal ini, pembatasan tersebut berupa PPKM Darurat yang akan berlangsung dalam dua pekan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan dalam webinar Mid Year Economic Outlook. Dia mengatakan, di kuartal kedua yang telah berakhir ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi menyentuh angka 7%.

"Dalam skenario yang relatif optimis untuk kuartal kedua dengan semua indikator yang terlihat di bulan April, Mei hingga Juni pertengahan kita sebetulnya optimis pertumbuhan kita bisa di atas 7% dan kita berharap pada minggu ke 3 dan 4 Juni tidak mempengaruhi sehingga mungkin masih akan bertahan di atas 7%," katanya, Rabu (7/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, untuk di kuartal ketiga dan kuartal keempat, Sri Mulyani mengatakan, tergantung pada pembatasan mobilitas dan berapa lama. Ada dua skenario yang disebutkan yaitu skenario berat dan moderat.

Dia menjelaskan, dalam skenario berat seperti yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, di mana pengetatan mobilitas mencapai 30-50% dan berlangsung hingga Agustus maka pertumbuhan ekonomi bisa turun ke angka 4%.

ADVERTISEMENT

"Skenario yang berat dimana kita harus melakukan penurunan mobilitas hingga sampai 50% dan lamanya sampai bulan Agustus dan normalisasi baru terjadi kita bisa turun pada pertumbuhan 4 sampai 4,6% di kuartal 3 dan 4," ujarnya.

Sementara itu, untuk skenario moderat, Sri menyebutkan, pemulihan ekonomi bisa dilakukan di bulan Agustus. Sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi menguat ke angka 5%.

"Kalau skenarionya moderat di mana kita bisa menyelesaikan dan menjaga pemulihan dari mobilitas ini di mana penyebaran covid bisa terkendali sampai dengan akhir Juli dan kemudian Agustus bisa normal kembali maka kita berharap pertumbuhan di kuartal III bertahan di atas 5% dan menguat kembali di kuartal ke empat," jelasnya.

Terakhir, Sri Mulyani juga mengungkapkan dengan dua skenario tersebut maka proyeksi pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia berada di kisaran 3,7% sampai 4,5%.

"Oleh karena itu kita harus bekerja sama, kita tidak mungkin masing-masing, pemerintah pun antar lembaga dan juga dengan melibatkan masyarakat," pungkasnya.

Simak video 'Sri Mulyani Sebut Ekonomi Kuartal III di Bawah 4 Persen':

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads