Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta Menteri BUMN Erick Thohir segera menggelontorkan modal tambahan kepada PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC.
Usulan itu menyusul rencana PT Pertamedika IHC selaku holding rumah sakit BUMN kembangkan fasilitas tanggap darurat COVID-19 dengan kapasitas 2.000 tempat tidur dan 1.000 ruang ICU, di kawasan Taman Anggrek dan asrama haji.
Kepada Erick, Andre mengatakan bahwa rencana pengembangan fasilitas tanggap darurat COVID-19 oleh PT Pertamedika IHC telah mendapatkan dukungan politik dari Komisi VI DPR. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghadirkan fasilitas kesehatan layak bagi masyarakat di tengah gelombang kedua COVID-19 di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam laporan Pertamedika IHC kepada kami, dalam satu bulan kedepan mereka akan menyelesaikan 500 bed dalam pembangunan RS Modular ke 3 di kawasan Taman Anggrek, serta akan menyelesaikan 140 bed di Asrama Haji Pondok Gede. Setelah kita hitung sebenarnya ini kurang. Minimal Pertamedika IHC menyediakan 2.000 bed dan 1.000 ICU dalam menghadapi COVID-19 gelombang kedua ini," kata Andre dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (8/7/2021).
Namun demikian, rencana pengembangan fasilitas tanggap darurat COVID-19 ini masih terkendala anggaran. Atas dasar itu, Andre meminta Erick Thohir segera memberikan suntikan modal kepada PT Pertamedika.
"Ini penting untuk menyelamatkan bangsa kita dari wabah Covid-19, kita bersama-sama menghadirkan fasilitas kesehatan yang baik. Saya ingin usulkan kepada Pak Menteri, pertama, dari Rp 92 triliun yang diusulkan dalam PMN ini apakah bisa ditambah atau digeser sedikit untuk penambahan modal negara kepada Pertamedika IHC," kata Andre.
Usulan kedua, Andre meminta Erick Thohir menginstruksikan PT Pertamina selaku holding untuk melakukan refocusing anggaran kepada Pertamedika IHC guna menambah jumlah kapasitas dari 500 tempat tidur menjadi 2.000 bed dan dari 200 ICU menjadi 1.000 ICU.
"Sehingga masyarakat yang saat ini sulit mencari dan mendapatkan rumah sakit itu bisa terakomodir di RS modular ke 3. Dengan begitu kita bisa membantu menyelamatkan nyawa masyarakat.
"Kita berharap BUMN di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir bisa menjadi solusi untuk bangsa dan negara," kata Andre.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya tengah menjajaki opsi-opsi penambahan modal untuk PT Pertamedika IHC. Di antaranya, opsi penguatan BUMN farmasi dan IHC melalui penambahan PMN, lalu opsi corporate action, dan opsi memindahkan anggaran dari holding company yang kuat.
"Tapi semuanya ada konsekuensinya. Itu tadi konsekuensinya kita sepakati, pasti ada impact penekanan deviden. Ini seperti ayam dan telur, di mana di satu sisi kami diminta untuk meningkatkan deviden sebagai pendanaan baru pemerintah selain dari pajak. Ini dapat kami pahami. Paling tidak PMN dan deviden harus setara," kata Erick.
"Kita akan kaji tiga opsi itu mana yang paling memungkinkan kita ambil untuk membatu rakyat," imbuh Erick.
(mpr/dna)