Penghasilan PKL di Malioboronya Kudus Terjun Bebas Gegara PPKM Darurat

Penghasilan PKL di Malioboronya Kudus Terjun Bebas Gegara PPKM Darurat

Dian Utoro Aji - detikFinance
Kamis, 08 Jul 2021 20:45 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Kudus -

Dampak PPKM darurat dirasakan oleh para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kudus City Walk yang mirip Malioboro Yogyakarta. Pendapatan PKL terjun bebas hingga 50 persen karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

"Untuk malam biasanya lampu penerangan jalan biasanya dipadamkan, yang menjadi permasalahan jamnya. Awalnya boleh buka sampai jam 21.00 WIB sekarang dibatasi sampai jam 20.00 WIB. Sedangkan kita sore baru buka lapak dagangan," kata Ketua Paguyuban PKL di Kudus City Walk Mundloha saat dihubungi wartawan lewat sambungan telepon, Kamis (8/7/2021).

Dari pantauan di lokasi suasana di kawasan Kudus City Walk atau jalan Sunan Kudus sepi pukul 19.20 WIB. Aktivitas lalu lintas di jalan pun sepi, hanya kendaraan roda dua yang melintas. Itu pun jumlahnya sedikit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan PKL yang berjualan juga terlihat sedikit tidak seperti hari biasanya. Lalu untuk lampu di kawasan Kudus City Walk dipadamkan. Hanya ada orang yang sedang melintas di depan tulisan Kudus City Walk.

Mundloha mengatakan di kawasan Kudus City Walk terdapat 60 PKL. Namun kata dia saat PPKM ini tinggal 40 PKL yang berjualan. Sisanya PKL lebih memilih berjualan di rumah dan menggantungkan penjualan melalui online.

ADVERTISEMENT

"Totalnya ada 60, ada beberapa karena yang sebentar akhirnya mereka rela untuk tidak jualan dulu, atau mungkin jualan di rumah mengoptimalkan online saja Grab dan Gojek. Yang masih aktif sekitar 40 an, bukan libur mereka memilih melayani di rumah," ungkap dia.

Mundloha menjelaskan akibat dari kebijakan PPKM darurat ini pendapatan PKL terjun bebas. Dia menyebutkan penurunan pendapatan mencapai 50 persen.

"Terjun bebas, lumayan banget kerasa banget dari sekitar 50 persen lebih. Biasanya taruh (pendapatan) Rp 100 ribu, sekarang berjalan 40-50 persen," jelasnya.

Dia menambahkan meski berdampak terasa bagi PKL pihaknya mengaku mendukung upaya pemerintah untuk memutus penyebaran virus Corona. Paguyuban PKL di Kudus City Walk pun telah membentuk satgas penanganan Corona. Mereka bertugas memberikan imbauan kepada pedagang untuk taat protokol kesehatan hingga mengingatkan jam buka lapak dagangan selama PPKM darurat.

"Dan kami khusus City Walk kan membentuk satgas sendiri obrak-obrak pedagang lain biar menjadi PKL yang lain. Sehingga kita bisa tertib sendiri. Sesuai ketentuan jam 8 ya jam 8, jam 9 ya jam 9," ucapnya.

(dna/dna)

Hide Ads