Industri kreatif Tanah Air terus didorong agar bisa naik tingkat ke ranah global. Untuk mendorong hal ini, Vokraf bersama KBRI Seoul dan RM.Synergy adakan webinar Level Up with Vokraf yang bertemakan "The New Korean Wave in Creative Industry: Peluang memanfaatkan Hallyu Wave bagi pemuda-pemudi kreatif.
CEO Vokraf Fina Silmi Febriyani menilai, pesatnya penyebaran budaya popular Korea di Indonesia, Vokraf terdorong untuk membahas secara komprehensif strategi New Korean Wave atau Hallyu. Di mana, industri kreatif di Tanah Air bisa mencontoh Korea Selatan untuk bisa go internasional.
"Dengan adanya insight baru ini, diharapkan kita tidak hanya menjadi konsumen dari Hallyu Wave, tetapi kita juga harus bisa membuat Indonesian Wave untuk memajukan industri kreatif Tanah Air sampai ke market internasional," jelasnya, Senin (12/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Fina mengatakan, acara yang dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, tersebut memberikan sejumlah poin penting agar industri kreatif dalam negeri bisa lebih maju.
![]() |
Maka berkaca dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk memajukan industri kreatif di Indonesia, dibutuhkan sebuah kerja kolektif dari berbagai sektor dan tentunya gerakan masyarakat untuk terus berkarya dan berkolaborasi.
"Pada saat memaparkan materi, Bapak Umar Hadi menyampaikan bahwa terdapat 3 elemen yang dapat memajukan industri kreatif di Indonesia, yakni kebebasan berekspresi, kualitas produksi melalui sumber daya manusia dan teknologi, dan elemen terakhir ialah ekonomi digital serta gaya hidup," katanya.
"Pada dasarnya Korean Wave bermula dari gerakan masyarakat atau community movement. Jadi, orang-orang yang punya ide untuk memajukan industri kreatif, mulai mengembangkan idenya," ungkapnya.
(fdl/fdl)