BUMN Singapura, Temasek, mencatatkan nilai portofolio hingga 31 Maret 2021 mencapai rekor tertinggi.
Dalam laporannya yang dikeluarkan pada Selasa (13/7) kemarin, nilai portofolio perusahaan tersebut tumbuh menjadi 381 miliar dolar Singapura (USD 283 miliar) atau sekira Rp 4.103 triliun (dengan kurs Rp 14.500/dolar AS).
Melansir dari CNBC, Rabu (14/7/2021), kenaikan nilai portofolio ini terjadi karena pengembalian satu tahun pemegang saham Temasek melonjak menjadi 24,53% dalam dolar Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temasek mengatakan bahwa tingkat pengembalian kepada para pemegang saham tercatat mencapai 7% selama 10 tahun terakhir dan 8% selama 20 tahun. Pengembalian tersebut memperhitungkan semua dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Temasek, dikurangi suntikan modal.
Selama tahun fiskal ini, Temasek telah menginvestasikan sebesar 49 miliar dolar Singapura dan mendivestasikan 39 miliar dolar Singapura, yang dua-duanya merupakan angka rekor.
Temasek sendiri merupakan sebuah perusahaan investor ekuitas aktif baik di ruang publik maupun swasta. Perusahaan ini berinvestasi terutama di perusahaan-perusahaan Singapura pada masa awalnya, tetapi berubah menjadi investor global utama dalam beberapa tahun terakhir.
Temasek telah berinvestasi di perusahaan rintisan internet regional utama seperti Sea yang berbasis di Singapura dan GoTo Group di Indonesia. Perusahaan investasi milik pemerintah Singapura ini juga memiliki saham di perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech, yang mengembangkan vaksin Covid-19 dengan raksasa farmasi Amerika Pfizer.