Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan membagikan 300 ribu paket obat gratis kepada pasien aktif COVID-19 tanggal 15 Juli, atau tepatnya hari Kamis besok.
Dia mengatakan ada sekitar 210 pasien COVID-19 yang akan mendapatkan bantuan obat ini. Dia menjamin obat-obatan ini pun dibagikan sesuai arahan dokter.
"Nanti pada tanggal 15 (Juli), kita launching paket obat 300 ribu untuk yang terinfeksi ringan dengan arahan dokter. Kasus aktif ada 210 ribu yang disiapkan 300 ribu, paket dibagikan tiap minggu," ungkap Luhut dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya paket-paket obat gratis yang diberikan untuk pasien gejala ringan COVID-19 ini akan dibagikan hari Rabu ini, hal itu disampaikan Luhut hari Senin kemarin.
Dirinci lebih lanjut ada 3 jenis paket obat yang akan diberikan kepada masyarakat, yakni untuk OTG 10%, untuk demam dan anosmia 60%, dan untuk demam dan batuk 30%.
Obat-obatan tersebut akan disebar bekerja sama dengan TNI dan pihak-pihak terkait lainnya, menyasar sekitar 210 ribu pasien kasus aktif.
"Jadi paket obat ini akan menjangkau hampir 210.000 yang kasus aktif yang kita berikan, dan ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Ini nanti akan dibagikan oleh TNI bersama-sama nanti elemen-elemen yang lain. Prosedur sudah disusun sehingga itu bisa jalan," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin kemarin (12/6/2021).
Selain obat-obatan, pemerintah juga sudah mengatur ketersediaan oksigen dengan melakukan impor oksigen dari China hingga Singapura. Bulan ini setidaknya akan ada 10 ribu oksigen generator
"Minggu ini tanggal 15 ini akan bertahap makin baik, sudah mulai berdatangan dari Tiongkok kita dapat oksigen generator ada 1500, untuk 5 dan 10 liter, kita dekat-dekat 10 ribu diterima bulan ini," papar Luhut.
Dia mengatakan alat-alat ini akan digunakan untuk menyuplai oksigen bagi pasien gejala ringan. "Kita gunakan untuk kasus ringan, mungkin yang di perumahan atau nanti karantina. Ini akan diatur yayasan BUMN," ungkapnya.
Sementara itu, untuk masalah rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang penuh, Luhut mengatakan pertambahan fasilitas sudah dilakukan. TNI sudah banyak menyulap tenda darurat menjadi tempat perawatan COVID-19. Kemudian, Asrama Haji juga sudah disulap menjadi tempat perawatan COVID-19.
"Jadi ini pekerjaan cepat, Anda lihat Asrama Haji juga sudah di-convert, itu jadi ada 150 tempat tidur," papar Luhut.
Untuk sumber daya manusia tenaga kesehatannya menurut Luhut sudah ada puluhan ribu yang disiapkan. Pemerintah akan menerjunkan 2.200 dokter baru dan 20 ribu perawat untuk mengurus pasien COVID-19.
"Kita mobilisasi SDM juga, kita sudah ada dokter 2.200 orang dokter baru lulus yang akan dipekerjakan, sudah di-training dan diterjunkan. Lalu juga ada 20 ribu perawat," jelas Luhut.
(hal/das)