Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kementerian/lembaga (lembaga) dalam rapat terbatas (ratas) mengenai evaluasi PPKM Darurat.
Arahan tersebut disampaikan dalam ratas pada Jumat yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden kemarin Sabtu (17/7/2021). Apa saja?
Vaksinasi
Pertama, Jokowi memberikan arahan mengenai program vaksinasi. Menurutnya masih banyak stok vaksin yang belum digunakan. Sebab, vaksin jadi maupun bahan baku vaksin (bulk) yang sudah masuk ke Indonesia sudah mencapai 137 juta. Namun, yang sudah disuntikkan kurang lebih baru 54 juta.
"Sekali lagi tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma. Yang lain-lain cepat habisin, cepat habisin sehingga ada kecepatan. Karena salah satu kunci kita menyelesaikan masalah (COVID-19) ini adalah kecepatan vaksinasi. Ini sesuai yang juga disampaikan Dirjen WHO," kata Jokowi.
Jokowi menyebut di Bali sekitar 81% dosis vaksin telah disuntikkan, dan DKI Jakarta sudah 72%. Kemudian Jokowi meminta agar ditetapkan provinsi mana lagi yang sekarang harus difokuskan.
"Menurut saya tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten. Karena ini Jawa Barat 12 persen, Jateng 14 persen, Banten 14 persen. Sehingga Jawa segera masuk ke herd immunity kita harapkan di Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September," lanjutnya.
Oksigen
Jokowi mendapat banyak informasi dari pelaku industri bahwa sebetulnya masih banyak pabrik-pabrik yang bisa ditambah kapasitasnya. Ada juga pabrik yang off yang bisa dihidupkan, tetapi membutuhkan pembiayaan.
"Ini tolong juga dicarikan solusinya karena memang apapun kita harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi. Dari dalam negeri sebetulnya kalau kita gerakan semua cukup," paparnya.
Jokowi juga meminta BUMN membantu karena ada beberapa perusahaan pelat merah yang dapat menyuplai oksigen, misalnya saja Krakatau Steel, pabrik-pabrik pupuk, industri petrokimia.
lanjut membaca ke halaman berikutnya
(toy/zlf)