Bansos hingga Vaksin, Ini Titah Jokowi Soal PPKM Darurat

Bansos hingga Vaksin, Ini Titah Jokowi Soal PPKM Darurat

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 18 Jul 2021 08:15 WIB
Presiden Jokowi ratas soal PPKM Darurat
Foto: Biro Pers - Sekretariat Presiden

Penyekatan

Kemudian yang ketiga yang berkaitan dengan mobility index atau mobilitas manusia, Jokowi melihat masih cukup ramai. Artinya penyekatan yang telah dilakukan mungkin perlu dievaluasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi tolong ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan ini, karena menurut saya kuncinya itu justru karena klasternya sudah masuk ke keluarga, kuncinya itu justru adalah urusan memakai masker, kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker terutama," tegasnya.

Mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko, Jokowi meminta Polri dan Mendagri, serta kepada daerah jangan keras dan kasar, melainkan tegas dan santun.

ADVERTISEMENT

"Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai pesannya. Peristiwa-peristiwa di Sulsel misalnya Satpol PP memukul pemilik warung apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ungkapnya.

Bansos

Jokowi juga memerintahkan penyaluran bansos jangan sampai terlambat. Dia meminta Kepala Bulog dan Mensos mempercepat penyalurannya.

"Minggu ini harus keluar. Percepat, betul-betul dipercepat," sebutnya.

Termasuk pemberian obat-obatan gratis, suplemen atau vitamin gratis pada masyarakat yang positif COVID-19 berstatus OTG atau gejala ringan. Bantuan tersebut menurutnya sangat diapresiasi tetapi jumlahnya sangat kurang.

"Tolong karena kemarin rencananya tahapan pertama 300 (ribu), tahapan kedua 300 (ribu) berarti hanya 600 ribu, saya minta Bu Menteri Keuangan ini disiapkan paling tidak di atas 2 juta paket. Kan nggak mahal," sebutnya.

Komunikasi Publik

Jokowi juga meminta komunikasi publik yang disampaikan pejabat negara harus yang menimbulkan optimisme, yang menimbulkan ketenangan, karena masyarakat saat ini khawatir mengenai kasus COVID yang naik terus, kematian tinggi. Kemudian juga yang berkaitan dengan urusan makan, urusan perut, harus hati-hati.

"Jangan sampai di antara kita ini tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini. Jangan sampai masyarakat frustasi gara-gara kesalahan-kesalahan kita dalam komunikasi, kesalahan-kesalahan kita dalam menjalankan sebuah policy," terangnya.

lanjut membaca ke halaman berikutnya


Hide Ads