Keluhkan PPKM Darurat, Pedagang: Kita Makan dari Mana?

Keluhkan PPKM Darurat, Pedagang: Kita Makan dari Mana?

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 19 Jul 2021 15:27 WIB
Sejumlah pedagang tampak menjajakan buah pisang miliknya di Pasar Pisang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021). Sepinya para pembeli di Pasar Pisang ini membuat omset para pedagang turun diatas 50%. Salah seorang pedagang mengatakn, penyebabnya adalah karena banyaknya para pembeli mereka yang merupakan para pedagang lebih memilih pulang kampung lebih awal karena adanya larangan mudik oleh pemerintah.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pedagang pasar dibuat tak berdaya oleh PPKM Darurat yang sudah berjalan hampir dua minggu, bahkan ada opsi perpanjangan akan dilakukan. Banyak pedagang yang terpaksa tutup lapak karena tingkat kunjungan menurun dan tak bisa beroperasi karena dibatasi regulasi.

Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, selama pembatasan berlaku, sebagian besar pasar di Jabodetabek hanya beroperasi hingga pukul 13.00 WIB. Aturan tersebut membuat pedagang pesimis karena meskipun buka tak banyak pembeli yang datang.

"Jadi makin berat kondisinya dibanding dengan PSBB. Oke kita dukung, tapi makan dapat dari mana kita? Ini makanya protes makin menjadi-jadi," kata Ngadiran kepada detikcom, Senin (19/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, saat mendengar opsi perpanjangan PPKM darurat, pedagang hanya bisa pasrah menerima keputusan yang akan dibuat ke depannya. Hanya saja, pihaknya menegaskan, kondisi pedagang pasar saat ini banyak yang membutuhkan pendapatan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan.

"Kalau orang (pedagang) yang modalnya ratusan juta oke lah masih bisa bertahan, bisa ngutang sana sini, tapi buat yang modalnya Rp300-Rp400 ribu apalagi jualannya yang di lapak-lapak itu, dia cuman butuh cari buat makan hari ini harus bisa makan. Yang penting bisa makan bukan untuk kaya," tandasnya.

(eds/eds)

Hide Ads