Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada akhir pekan lalu meminta maaf jika PPKM Darurat Jawa-Bali belum optimal.
"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini masih belum optimal," kata Luhut dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Hari ini dalam sebuah diskusi di sebuah stasiun TV, Luhut menyampaikan alasan dia meminta maaf. Luhut menceritakan dia merasa sedih karena memiliki tanggung jawab berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa, dulu saya kehilangan prajurit ketika operasi militer di Timor Timur, saya bicara malam hari besoknya sudah gugur itu kan kenangan. Saya jadi teringat di keadaan seperti ini saya punya tanggung jawab lagi. Nah orang pikir gampang sederhana saja, padahal ada tanggung jawab moral kok ini belum bisa dihentikan begitu, walaupun saya paham tidak sesederhana itu menghentikannya," kata dia, Selasa (20/7/2021).
Dia mengungkapkan dirinya kerap kali dilanda kegalauan ketika melaksanakan tugas sebagai Menteri Koordinator. "Tapi kan ada aja kegalauan itu. Nah sekarang ini kalau saya lihat orang terlalu menggampangkan kritik itu saya sedih aja kamu nggak tahu betapa sulitnya mengatasi keadaan ini nggak ada satu negara di dunia pun," ujar Luhut.
Luhut mengungkapkan memang banyak masyarakat yang berpikir sederhana dan merasa ketika menggunakan masker sudah cukup aman. Padahal varian delta sangat luar biasa dan bisa menular tujuh kali lebih cepat.
Dia menceritakan setiap hari dia mendengarkan masukkan atau informasi dari para ahli terkait masalah ini. "Jadi kalau ada orang yang bilang Luhut itu bukan epidemiologi, ya memang betul bukan. Tapi saya dengarkan dewan guru besar dari Fakultas Kedokteran UI, Profesor Siti, Profesor Hari saya tanya mereka semua, ini kan untuk kepentingan nasional," ujar dia.
Luhut juga mengaku sedih karena banyak orang yang mempolitisasi kondisi saat ini. "Dari hati saya yang paling dalam ini masalah kemanusiaan, jangan main-main kamu kalau mau politik main nanti sana, saya nggak main politik," ujar dia.
(kil/ara)