Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa juga mengatakan para pengusaha tekstil kemungkinan tidak memperpanjang para pegawai kontrak bila PPKM terus diperpanjang.
"Efeknya karyawan kontrak ini. Kalau terus diperpanjang kami akan kurangi, kami mulai memutus karyawan kontrak dulu," ungkap Jemmy dalam acara yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja saat ini pegawai mal sudah mulai banyak yang dirumahkan imbas PPKM Darurat. Pasalnya, mal terpaksa berhenti operasi selama PPKM Darurat dilakukan.
Menurut Alphonzus, nasib pegawai mal ditentukan sesuai lama atau tidaknya PPKM berlaku. Saat ini yang dirumahkan masih mendapatkan gaji penuh, bila diperpanjang lagi bisa saja gajinya mulai dipotong dan dibayarkan hanya sebagian. Paling buruk, bila PPKM Darurat masih juga diperpanjang, maka karyawan mal akan di-PHK.
"Kalau pusat belanja saat ini sudah dirumahkan sebagian besar karena sektor kita tutup. Tapi gaji dibayar penuh. Nah tahap kedua kalau dipanjangkan lagi, mungkin kami akan rumahkan dengan gaji dibayar sebagian. Opsi terakhir baru PHK," kata Alphonzus.
"Tahapan ini sesuai berapa lamanya PPKM Darurat ini berlangsung," ujarnya.
(hal/ara)