Ahli Sebut Pelaku Usaha Sudah Lebih Siap Sikapi PPKM

Ahli Sebut Pelaku Usaha Sudah Lebih Siap Sikapi PPKM

Yudistira Imandiar - detikFinance
Rabu, 21 Jul 2021 17:41 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Izza Mafruhah menyebut penerapan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 berpotensi mendorong peningkatan transaksi digital di Indonesia. Sebab, belanja online menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan di tengah pembatasan.

"Pembatasan kegiatan masyarakat ini membuat masyarakat harus mengasah kreativitasnya dan mencari cara agar usahanya tidak berhenti, karena kondisi pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk bertahan dan beradaptasi. Salah satunya dengan memanfaatkan telepon genggam seperti menjual usahanya melalui whatsapp maupun platform digital dan ojek online," jelas Izza dalam keterangannya, Rabu (21/7/2021).

Ia menjabarkan ada beberapa tahap yang harus dilewati untuk menggerakan perekonomian Indonesia yang terimbas pandemi. Pertama, tahap rescue, yakni pemberian bantuan ekonomi kepada masyarakat sebagai dampak pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahap berikutnya, yaitu stability, kondisi saat masyarakat mampu beraktivitas seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan. Tahap ketiga, lanjut Izza, adalah recovery saat masyarakat mulai berdamai dengan kondisi pandemi dan melakukan segala kegiatan dengan pola kebiasaan baru

ADVERTISEMENT

"Jadi tahap recovery ini terjadi pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021, dimana aktivitas ekonomi sudah mulai pulih. Tetapi saat ini, kita kembali ke tahap rescue, dengan pembatasan ketat dan lonjakan kasus yang mencapai 56 ribu per hari yang diakibatkan masyarakat sudah mulai bosan dan melonggarkan protokol kesehatan," urai Izza.

Menurut Izza, masyarakat termasuk pelaku usaha sudah lebih siap menyikapi pembatasan dibandingkan pada awal pandemi. Ia mengulas, sektor padat karya, seperti industri batik di Kota Solo masih bisa beroperasi dengan kreativitas yang dimiliki dari awal pandemi yaitu berbasis online.

"Jadi saya kira, meski sektor tourism seperti hotel, restoran bahkan transportasi terdampak. Namun, sektor e-commerce, delivery, logistik, telemedicine akan mengalami pertumbuhan meski diberlakukan PPKM Darurat. Karena banyak UMKM yang sudah banyak beradaptasi sejak awal pandemi," papar Izza.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 tumbuh 3,7 hingga 4,5 persen.

"3,7 sampai 4,5 persen itu full year 2021, masih skenario ya. Jadi, kami masih monitor juga perkembangan COVID-19 ini, kapan varian delta bisa tertangani. Tentu, untuk kuartal II ini pemerintah melihat angka 7 persen itu masih bisa dicapai," jelas Airlangga awal Juli lalu.




(mul/hns)

Hide Ads