Pemerintah berencana meningkatkan pembelian laptop buatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di sektor pendidikan. Rencananya, anggaran sebesar Rp 17 triliun sudah disiapkan untuk membeli laptop lokal. Lalu apakah sudah ada perusahaan dalam negeri yang memproduksi laptop?
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat ini laptop yang dibuat di dalam negeri masih berbentuk rakitan, artinya masih ada barang yang mesti diimpor. Meski begitu sejauh ini produksi laptop di dalam negeri sudah mencapai 400 ribu unit.
"Laptop yang dirakit dalam negeri sudah ada 400 ribu unit, ini akan diperluas," ungkap Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparan Agus, sudah ada 6 perusahaan yang mampu memproduksi laptop di dalam negeri. Rincinya, ada PT Zyrexindo Mandiri Buana dengan komponen TKDN 35-37%, PT Tera Data Indonusa dengan komponen TKDN 36-37%, dan PT Supertone dengan komponen TKDN 32%.
Lalu ada juga PT Evercoss Technology Indonesia yang komponen TKDN-nya menyentuh 25%, PT Bangga Teknologi Indonesia dengan komponen TKDN 25%, dan PT Acer Manufacturing Indonesia dengan komponen TKDN 26-27%.
Agus menjelaskan, pihaknya sedang mengembangkan engineering center untuk produk laptop di Indonesia. Nantinya, program ini akan membuat ekosistem produksi laptop di Indonesia, hal itu dapat meningkatkan komponen TKDN pada laptop produksi dalam negeri.
Di sisi lain dia juga memaparkan beberapa alat elektronik teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah mampu dibuat di Indonesia. Misalnya, ada notebook, saat ini sudah ada 14 produk dalam negeri yang diproduksi 6 produsen. Mayoritas produk ini telah memiliki komponen TKDN lebih dari 40%.
Kemudian ada produk router yang jumlahnya ada 4 produk di dalam negeri dan diproduksi oleh 4 produsen lokal. Komponen TKDN-nya juga sudah menyentuh 40%.