Potensi Cuan Raib Rp 5 T/Bulan, Pengusaha Mal Minta Bantuan Pemerintah

Potensi Cuan Raib Rp 5 T/Bulan, Pengusaha Mal Minta Bantuan Pemerintah

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 22 Jul 2021 19:45 WIB
PPKM Darurat membuat salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta sepi. Hanya beberapa gerai yang diizinkan buka dengan prokes ketat.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan pengusaha mal kehilangan potensi pendapatan Rp 5 triliun per bulan imbas PPKM Darurat. Data itu dari total 350 pengusaha mal di seluruh Indonesia.

"Pendapatan pusat perbelanjaan dari sewa dan juga service charge dari pada penyewa, selama PPKM Darurat ini dari seluruh anggota 350 APPBI ada potensi kehilangan pendapatan Rp 5 triliun per bulan," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Sementara untuk 250 pengusaha mal Jawa-Bali yang menurutnya paling terdampak PPKM Darurat, total kerugiannya sebesar Rp 3,5 triliun per bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau PPKM Daruratnya dua bulan ya kali dua aja, pengusaha mal Jawa-Bali Rp 3,5 triliun kali dua berarti Rp 7 triliun dan yang seluruh Indonesia Rp 5 triliun kali dua jadi sekitar Rp 10 triliun," jelas dia.

Kerugian itu disebabkan oleh sejumlah pengeluaran yang masih dikeluarkan pengusaha saat mal tutup selama PPKM Darurat. "Tetapi itu kehilangan pendapatan karena ada pengeluaran yang harus dibayar," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Alphonzus menjelaskan selama PPKM Darurat pengusaha mal masih membayar sejumlah biaya, seperti pemakaian minimum listrik dan gas. Selain itu, sejumlah pajak juga masih dibayarkan seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak reklame, dan pajak retribusi lainnya yang bersifat tetap.

"Ada beberapa pengusaha mal ini masih harus membayarkan pajak yang nilainya hingga miliaran," ungkapnya.

Untuk itu, pengusaha mal meminta bantuan pemerintah karena pelaku usaha sudah tidak mampu lagi mengatasinya sendiri. Alphonzus meminta pemerintah untuk bisa membantu pusat-pusat perbelanjaan untuk bertahan atas kemampuan sendiri.

"Kami bukan tipe yang cengeng kalo memang kemampuan kami akan bertahan sendiri, tetapi sekarang kondisinya sudah sangat berat jika sendiri," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads