Penerapan PPKM diperpanjang oleh pemerintah sampai dengan 2 Agustus 2021. Asosiasi Driver Online (ADO) mengatakan pihaknya maupun driver ojol tidak akan demo atau aksi turun ke jalan menanggapi perpanjangan PPKM.
Ketua Umum ADO Taha Syafaril, mengatakan pihaknya peminta pemerintah pusat maupun daerah memberikan relaksasi bagi pelaku usaha transportasi online secara terbuka, termasuk bantuan sosial (bansos).
"Meminta pemerintah secara prioritas memberikan bantuan sosial kepada pelaku usaha transportasi online terutama ojol, dan diharapkan penyalurannya tidak melalui aplikasi dan tidak hanya kepada organisasi dan atau komunitas tertentu saja," katanya dalam surat terbuka ADO, Senin (26/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Taha juga mendesak pemerintah meminta pemilik aplikasi transportasi menurunkan potongan 20% yang biasa memotong tarif ojol baik angkutan orang, barang, dan makanan.
"Supaya meringankan biaya masyarakat dan menaikkan pendapatan pelaku usaha transportasi online di Indonesia, dan ini adalah sebagai bukti bahwa seluruh elemen bangsa harus tunduk dengan keputusan pemerintah dalam menghadapi masa pandemi, dalam rangka menyelamatkan kehidupan rakyat Indonesia," ujarnya.
Taha menegaskan kepada pihak yang masih terus mengajak rekan-rekan ojol untuk turun ke jalan atas kepentingan lain yang bukan kepentingan nasib ojol diimbau untuk tidak memprovokasi ojol.
"Kepada pihak-pihak yang masih terus mengajak rekan-rekan driver online turun ke jalan atas kepentingan-kepentingan lain yang bukan kepentingan nasib driver online kami menghimbau untuk sadar dan tidak terus memprovokasi driver online," imbuhnya.
(ara/ara)