7 Mei 2021
Tanijoy mengadakan sebuah virtual meeting dengan 72 orang pendana (lender) dengan topik Klarifikasi dan Komunikasi Kesepakatan Tanijoy dan Lender. Dalam meeting ini Nanda mengungkapkan permohonan maafnya lagi-lagi soal tidak responsif saat dihubungi investor.
Dalam kesempatan itu dia mengumumkan proyek yang sudah selesai senilai Rp 19 miliar dari 756 petani, dari total tersebut sebanyak Rp 14 miliar disebut telah diselesaikan, sisa Rp 5 miliar masih menjadi outstanding dan Rp 3,9 miliar menjadi withdrawal yang terhambat.
Selain itu diumumkan juga proyek yang belum selesai karena beberapa masalah, pertama gagal panen atau rugi, petani yang kurang responsif, dan SDM Tanijoy yang terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun mengatakan akan melakukan mediasi untuk menyelesaikan dana yang belum kunjung cair, antara pendana, Tanijoy, dan petani, biaya dalam mediasi ini katanya akan ditanggung oleh Tanijoy, kecuali biaya penyelesaian hukum.
18-26 Juli 2021
Bulan ini, investor yang tergabung dalam Himpunan Lender Tanijoy menyiarkan dugaan bahwa Tanijoy telah membawa lari uang Rp 4 miliar milik investornya. Hal ini dilayangkan karena tidak ada kejelasan atas pencairan proyek yang sudah selesai.
Investo juga menduga laporan proyek selama 2020-2021 dimanipulasi, hingga projek yang disebutkan merupakan projek fiktif. Hal-hal tersebut dirilis dalam siaran pers Himpunan Lender Tanijoy.
Ketua I Himpunan Lender Tanijoy, Fadhil, mengatakan sudah banyak dialog antara pihak investor Tanijoy dengan Co-Founder & Chief Executive Officer, M. Nanda Putra. Tetapi hingga awal Juni 2021 lalu pihak Tanijoy disebut mulai susah dihubungi.
Laporan soal dugaan raibnya 400 investor Tanijoy juga viral di Twitter. Salah satu akun bercerita yang juga salah satu investor Tanijoy merupakan platform investasi bodong karena banyak review yang dia lihat di Google dan Instagram Tanijoy.
(fdl/fdl)