Pasar Tanah Abang sudah mulai dibuka pada 26 Juli 2021 lalu. Namun pada hari ketiga pembukaan masih banyak kios-kios yang tutup bahkan sampai ditempelkan tulisan disewakan atau dijual.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan memasuki tahun 2021 dalam kondisi yang lebih berat dari tahun 2020 yang lalu.
Meskipun tahun 2020 yang lalu adalah tahun yang sangat berat namun para pelaku usaha masih memiliki dana cadangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku usaha memasuki tahun 2021 tanpa memiliki dana cadangan lagi karena sudah terkuras habis selama tahun 2020 yang lalu yang mana digunakan hanya sebatas untuk supaya bisa bertahan saja," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (28/7/2021).
Dia menjelaskan kondisi usaha pada tahun 2021 masih defisit. Memang benar bahwa kondisi usaha sampai dengan semester I / 2021 adalah lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020 yang lalu.
Namun para pelaku usaha masih tetap mengalami defisit dikarenakan masih diberlakukannya pembatasan jumlah pengunjung dengan kapasitas maksimal 50% saja.
"Kondisi usaha bertambah berat dikarenakan pemberlakuan PPKM Darurat. Penutupan usaha selama pemberlakuan PPKM Darurat membuat para pelaku usaha semakin terpuruk," jelas dia.
Alphonzus menambahkan akibat beberapa hal tersebut di atas maka tidak sedikit pelaku usaha yang memilih untuk menghentikan sementara usahanya ataupun menutupnya secara permanen.