Pertumbuhan penjualan raksasa e-commerce Amazon meleset dari perkiraan analis. Harga sahamnya pun turun lebih dari 7%, pasca pengumuman kinerja kuartal II-2021.
Dilansir CNBC, Jumat (30/7/2021), Amazon membukukan pendapatan US$ 113,08 miliar atau setara Rp 1.640 (kurs Rp 14.420) pada kuartal II-2021, meningkat 27% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Perolehan itu meleset dari perkiraan analis yang sebesar US$ 115,2 miliar, artinya ada perlambatan 41% dari pertumbuhan penjualan yang dibukukan Amazon selama kuartal II-2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengecewakan, pendapatan dari komputasi cloud, langganan, dan bisnis periklanan sangat menguntungkan. Unit lainnya Amazon, yang mencakup iklan dan layanan lainnya memberikan andil 87% terhadap pendapatan.
Amazon Web Services (AWS) meningkat 37% pada kuartal II-2021, lebih cepat dari pertumbuhan 32% pada kuartal sebelumnya. Pendapatan AWS mencapai US$ 14,81 miliar pada kuartal tersebut, melampaui perkiraan analis US$ 14,20 miliar.
Amazon memperkirakan pertumbuhan penjualan lebih lemah di kuartal III-2021. Perusahaan memprediksi penjualan bersih berkisar antara US$ 106 miliar sampai US$ 112 miliar, mewakili pertumbuhan antara 10-16%.
Sayangnya perkiraan itu jauh di bawah perkiraan konsensus yang sebesar US$ 119,2 miliar. Itu juga akan menandai perlambatan yang mencolok dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan sebesar 37% yang dibukukan Amazon pada kuartal III-2020.
Lihat juga video 'Hitung-hitungan Harta Jeff Bezos oleh Seorang Fisikawan':
Turunnya pertumbuhan pendapatan Amazon gara-gara pandemi COVID-19. Cek halaman berikutnya.