Contekan Buat UMKM Biar Bisa Naik Kelas dan Ekspor

Contekan Buat UMKM Biar Bisa Naik Kelas dan Ekspor

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 01 Agu 2021 17:17 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang tengah membuat perekonomian Indonesia menjadi kurang stabil tidak lantas membuat sektor UMKM menjadi benar-benar lumpuh. Di sisi lain ada juga pelaku UMKM baru yang muncul di masa pandemi.

Akan tetapi, kontribusi ekspor UMKM Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN lainnya, yaitu hanya 3,47%. Berbeda dengan Thailand sebesar 4,26% dan Singapura yang mencapai 8,76%

Banyak langkah yang dapat ditempuh agar UMKM dapat naik kelas, salah satunya yaitu kegiatan ekspor. Sudah tentu aktivitas ekspor tersebut tidak lepas dari peran pelabuhan yang merupakan gerbang utama aktivitas perekonomian Indonesia sebagai negara maritim. Mengoptimalkan peran pelabuhan bisa dijadikan sebuah terobosan untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang saat ini cukup terdampak oleh Pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Krakatau International Port, Akbar Djohan menyampaikan bahwa terdapat setidaknya lima pilar yang UMKM harus lakukan agar bisa naik kelas, mulai dari adanya produk yang berkualitas, pentingnya brand awareness dan pemahaman akan pasar, hingga bagaimana pelaku usaha UMKM dapat memahami bagaimana cara menjalankan kegiatan ekspor dan yang terpenting UMKM bertransformasi secara digital.

Tidak hanya itu, adanya kolaborasi antara UMKM dengan BUMN, swasta, dan komunitas-komunitas bisa menjadi kunci penting dalam pencapaian UMKM untuk naik kelas. Oleh sebab itu, Krakatau International Port terus berinisiatif untuk membangkitkan potensi UMKM Indonesia lebih tinggi lagi.

ADVERTISEMENT

"Di dalam usaha untuk menaikkan kelas usaha UMKM secara lebih cepat, terdapat lima pilar yang menurut saya perlu diperhatikan. Pertama yaitu bagaimana UMKM dapat menghasilkan produk yang unik dan berkualitas sebagai modal awal. Kedua, adanya upaya untuk membangun brand awareness pada seluruh konsumen namun tetap mempertimbangkan biaya yang terjangkau. Kemudian pentingnya UMKM peka dalam memahami situasi pasar dan mampu memaksimalkan marketplace yang ada. Mulai menggunakan digitalisasi untuk kelangsungan UMKM. Terakhir dan tak kalah pentingnya adalah bagaimana UMKM dapat menguasai seluk beluk tentang cara bagaimana kegiatan ekspor," terangnya dalam keterangan tertulis Minggu (1/8/2021).

Bagaimana tips lainnya? Buka halaman selanjutnya.

Akbar mengatakan bahwa KIP terus berupaya untuk memberikan dukungan kepada UMKM Indonesia. Dengan KIP memulai dengan menggunakan secara penuh produk-produk asli lokal di dalam lingkungan perusahaan. Di antaranya juga mendukung UMKM dimulai dari lingkungan sekitar seperti Santripreneur yautu dengan mengembangkan beberapa program entrepreneur dengan melibatkan komunitas,dan menyediakan souvenir berupa batik krakatoa yang merupakan produk asli buatan UMKM di daerah Banten.

Souvenir tersebut telah menjadi salah satu simbol bagi Provinsi Banten. Tidak hanya itu saja, bentuk dukungan lainnya dari KIP terhadap kemajuan UMKM adalah dengan menghadirkan webinar-webinar sharing knowledge yang dapat ditonton secara bebas dan tanpa biaya oleh pelaku UMKM guna memperoleh informasi yang bermanfaat dalam dunia usaha.

"Kami dari Krakatau International Port (KIP) terus melakukan sinergi dalam melaksanakan ekosistem ekspor di Indonesia dan terus melakukan terobosan untuk terus mendukung ekonomi lokal menjadi lebih kuat. Diantaranya adalah terbentuknya kerjasama KIP dengan HIPMI Cilegon dalam membangun program santripreneur. Sinergi dengan lintas stakeholder juga kami lakukan, kami juga menyiapkan beberapa pekerjaan yang bisa kami mitrakan dengan UMKM di Indonesia sesuai dengan arahan pemerintah dalam hal ini Kementerian Investasi/ BKPM RI untuk melakukan kerjasama kemitraan dengan pengusaha lokal," ujar Akbar.

Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) ini juga berharap agar produk UMKM dapat menjadi unggulan di aktivitas ekspor hingga ke mancanegara dan menjadi pilar ekonomi keempat bagi Indonesia setelah BUMN, Swasta, dan Koperasi.

"Krakatau International Port yang telah menjadi market leader di sektor kepelabuhanan di Provinsi Banten dengan sarana dan infrastruktur lengkap siap menyokong kelancaran ekspor produk UMKM Indonesia sehingga mampu berdaya saing secara lebih kuat di pasar mancanegara. Kami sudah terintegrasi secara digital melalui sistem KIPOS Krakatau International Port Solutions) yang dapat memberikan nilai tambah berupa efisiensi dan meningkatkan produktivitas bagi pelayanan kapal dan kargo sehingga memberikan dampak penurunan biaya port handling yang hasilnya akan menurunkan biaya logistik nasional," tutup Akbar.


Hide Ads