2. Siapkan Kebutuhan Administratif
Pelaku usaha juga diminta bersiap melengkapi kebutuhan administratif untuk ekspor. Dyah mengatakan pelaku usaha harus melengkapi sederet dokumen izin dan legalitas usaha.
"Biasanya, setiap produk juga punya syarat administratif berbeda-beda untuk masuk ke Jepang," ungkap Dyah.
Syarat teknis dari pemerintah Jepang juga harus dipenuhi. Misalnya ketelusuran informasi barang dan bahan baku, standar kualitas produk, dan pengemasan alias packaging yang menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Menjaga Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas
Pelaku usaha UMKM bila ingin mengekspor produknya ke Jepang harus memiliki kualitas produk yang terjaga. Dari segi ketersediaan, kuantitas produk harus selalu tersedia sesuai permintaan dari Jepang.
Kemudian, pelaku usaha juga harus siap melakukan prosedur ekspor secara kontinu bila terus-terusan mendapatkan permintaan dari Jepang.
"Produk juga harus terjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya. Jadi jangan sampai kalau di-order lagi pelaku usaha tak bisa memenuhi pesanan ekspor, nanti bisa ditinggal dan nggak diajak kerja sama lagi sama orang Jepang," ungkap Dyah.
Dyah memberikan sedikit bocoran juga mengenai karakteristik orang Jepang dalam berbisnis, menurutnya orang Jepang akan sulit memberikan kepercayaan kepada orang lain. Maka dari itu deal bisnis kemungkinan perlu proses panjang.
"Faktor trust bagi mereka ini jadi paling penting, maka dari itu biasanya untuk deal bisnis perlu proses panjang," kata Dyah
Tonton juga Video: Cara Mengadaptasi Bisnis Saat PPKM
(hal/zlf)