Harga kedelai dunia sedang tidak stabil atau mengalami fluktuasi. Kenaikan harga komoditas tersebut berpotensi mempengaruhi harga produk turunannya seperti tahu dan tempe di Indonesia. Berikut penjelasannya dirangkum detikcom:
1. Harga Kedelai Naik 5,4%
Berdasarkan tren harga yang dikutip Kementerian Perdagangan (Kemendag) dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar US$ 14,33/bushels (Rp 8.924/kg landed price), naik sekitar 5,4% dibanding sebulan sebelumnya di US$ 13,60/bushels (Rp 8.526/kg landed price).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa bulan mendatang. Dengan turunnya harga kedelai secara signifikan selama ini, para pengrajin diharapkan masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.
2. Imbas Masa Panen Belum Datang
Oke Nurwan mengatakan pemerintah memastikan ketersediaan kedelai secara nasional tetap aman dengan harga yang wajar dan terjangkau.
"Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen. Sehingga, berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini," katanya dalam keterangan resmi dikutip detikcom, Kamis (5/8/2021).
3. Minta Perajin Tahu-tempe Tak Panik
Saat ini, secara umum harga kedelai di tingkat pengrajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai tetap terjaga sekitar Rp 10.000/kg.
Sementara itu, lanjut dia, ketersediaan kedelai secara nasional masih sangat mencukupi. Stok secara nasional masih sekitar 610 ribu ton dan cukup untuk tiga bulan ke depan.
"Kami memastikan ketersediaan stok kedelai dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para pengrajin agar jangan khawatir dan tetap menjalankan kegiatan usahanya agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau," tambah Oke.
4. Perajin Sebut Harga Tahu-tempe Bisa Naik
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan harga tahu-tempe di dalam negeri berpotensi ikut mengalami kenaikan.
"Jadi potensi kenaikan (harga tahu-tempe) itu ada tergantung nanti dari pada fluktuasi harga kedelai, kalau sudah terlalu tinggi naiknya itu kita tidak bisa tahan," kata Aip kepada detikcom.
Aip lanjut menjelaskan, saat ini harga kedelai berada di kisaran Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu per kg. Jika nantinya harga kedelai naik sampai Rp 11 ribu ke atas, pihaknya akan menaikkan harga tahu-tempe.