Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini sektor pertanian masih akan tetap tumbuh positif, meski pada kuartal II-2021 pertumbuhannya hanya di level 0,38%. Ia menekankan sektor pertanian merupakan sektor yang tetap tumbuh di saat sektor lainnya dalam pertumbuhan negatif.
"Sektor pangan ini kaitannya sangat erat dengan musim tanam dan panen. Jadi kalau kita lihat di kuartal 2 tahun lalu angkanya positif, di mana pertanian selalu di atas dan yang lain negatif. Ekspor kelapa sawit misalnya selalu jadi andalan dan penunjang ekonomi nasional," jelas Airlangga saat dalam konferensi pers rilis pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021, Kamis (5/8/2021).
Airlangga menguraikan sesuai laporan BPS, perekonomian Indonesia pada kuartal 2 2021 tumbuh 7,07% (Y-on-Y). Angka ini dinilai positif karena ekonomi nasional saat ini bergerak ke arah yang lebih baik. Jika dibandingkan triwulan sebelumnya, angka tahun ini masih lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan negara lain seperti India dan Korea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat sektor UMKM serta program KUR (kredit usaha rakyat) saat ini sudah menunjukkan perbaikan dan sudah pulih. Ini menunjukan angkanya membaik sampai dengan bulan Juli. Tentu kita berharap perekonomian bisa digenjot mengarah ke positif kembali," ujar Airlangga.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian selama ini selalu terjaga dengan baik. Ia menyebut kenaikan sektor pertanian dari triwulan ke triwulan bisa terus dipertahankan. Adapun sektor pertanian menyumbang 12,93% pertumbuhan PDB berdasarkan lapangan usaha.
"Pertanian cukup terjaga dengan baik, di mana petani semangatnya terjaga baik, koordinasi sesuai perintah bapak Presiden sampai bupati dan gubernur juga berjalan baik dan memasuki musim tanam (MT 2) juga berjalan baik," ungkap Syahrul dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8/2021).
Menurut Syahrul, ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus bertumbuh positif. Pertama adalah optimalisasi budi daya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di semua daerah.
"Dan yang kedua kita melakukan korporasi berskala besar, terutama di daerah penunjang ekspor seperti dalam mapping yang kita lakukan. Demikian juga dengan ekspor yang akan kita petakan secara baik. Bahkan pada 17 Agustus nanti kita akan akselerasi merdeka ekspor di 17 provinsi," imbuhnya.
Masih berdasarkan data BPS, Syahrul mengulas pertumbuhan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga semakin menunjukkan tren positif. NTP dan NTUP, kata Syahrul, selalu berada di angka 100.
"Kalau kita mau lihat NTP menurut data BPS terus meningkat, kemudian NTUP juga meningkat. Jadi kurang lebih sektor pertanian itu memperlihatkan sebagai penunjang utama di masa depan," cetus Syahrul.
(ncm/ara)