Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum berencana untuk membuka pembatasan aktivitas ekonomi. Sultan tetap yakin dengan kondisi saat ini, ekonomi DIY tetap tumbuh, mengingat pada kuartal kedua tahun ini ekonomi DIY tumbuh 11,7 persen.
"Aktivitas perekonomian, saya kira masih tetap sama ya, pembatasan masih kita lakukan. Seperti BLT, kita membantu koperasi, kabupaten/kota melakukan hal yang sama. Ya polanya masih seperti itu. Bukan berarti Yogya tidak ada pertumbuhan," kata Sultan usai rapat koordinasi bersama Bupati dan Wali Kota di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Senin (9/8/2021).
Ia menjelaskan, meski tetap ada pembatasan ekonomi, ia optimis DIY tetap akan ada pertumbuhan ekonomi. Sebab, salah satu indikator pendorong roda ekonomi dari belanja pemerintah baik APBN, APBD provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan APBDes tetap dibelanjakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dari semua APBN, kabupaten/kota dan provinsi, prosentase hanya sebagian yang untuk menangani COVID-19. Berarti apa, program-program pembangunan kan tetap ada," jelas Sultan.
Sultan menegaskan, saat kuartal kedua 2021 ini, perekonomian di DIY tumbuh jauh di atas kuartal pertama yang hanya 6,8 persen. Bahkan, dengan pertumbuhan nasional 7,07 persen juga jauh di atasnya, yaitu 11,7 persen.
"Tapi mungkin perlu diketahui, kuartal kedua yang akan diumumkan (BI) besok, 11,7. Lebih tinggi dari kuartal 6,8 persen," jelasnya.
Tapi, Sultan mengaku belum mengetahui komponen pertumbuhan ekonomi tersebut. Termasuk faktor apa saja yang menyebabkan ekonomi di DIY mampu tumbuh jauh di atas rata-rata nasional.
Berdasarkan siaran pers di website BPS DIY, perekonomian di DIY tumbuh 11,81 persen berasal dari kategori jasa lainnya yaitu 79,29 persen. Selanjutnya, pertumbuhan dari penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 58,84 persen, jasa perusahaan besar 26,19 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 22,89 persen, dan konstruksi sebesar 21,54 persen.
Sementara itu dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri merupakan komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 53,03 persen dan diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 19,03 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,56 persen.
Struktur ekonomi DIY dilihat dari distribusi persentase PDRB pada triwulan II-2021 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan, informasi dan komunikasi, konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan jasa pendidikan.