Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sejumlah rancangan pemerintah terhadap APBN 2022. Salah satunya soal menekan tingkat kemiskinan hingga pengangguran tahun depan.
Jokowi mengatakan berbagai kebijakan belanja negara diharapkan dapat menekan tingkat pengangguran terbuka jadi 5,5% di tahun depan.
"Berbagai kebijakan belanja negara secara keseluruhan diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2022, yakni tingkat
pengangguran terbuka 5,5-6,3%" kata Jokowi dalam nota keuangan di DPR, Senin (16/8/2021).
Selain itu, Jokowi juga menargetkan tingkat kemiskinan mengalami penurunan yang cukup ekstrem di level 8,5% hingga 9%.
"Tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9,0%, dengan penekanan pada penurunan kemiskinan ekstrem. Tingkat ketimpangan, rasio gini di kisaran 0,376-0,378, serta indeks pembangunan manusia di kisaran 73,41-73,46" katanya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, kata Jokowi, diperlukan peningkatan pendapatan negara pada 2022 menjadi sebesar Rp 1.840,7 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.506,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 333,2 triliun.
"Mobilisasi pendapatan negara dilakukan dalam bentuk optimalisasi penerimaan pajak maupun reformasi pengelolaan PNBP," tuturnya.
(fdl/fdl)