Merdeka Ekspor, Komoditas Pertanian Banten Capai Rp 40,36 Miliar

Merdeka Ekspor, Komoditas Pertanian Banten Capai Rp 40,36 Miliar

Erika Dyah - detikFinance
Senin, 16 Agu 2021 13:33 WIB
Kementan
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi kegiatan Merdeka Ekspor dengan melepas ekspor produk pertanian ke 17 negara melalui 17 pintu yang ada di seluruh Indonesia. Kegiatan ekspor yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (14/8) lalu ini turut mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.

Menurut Andika, inisiasi kegiatan Merdeka Ekspor yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor ini berdampak besar terhadap nilai kesejahteraan petani yang kian membaik.

"Secara tidak langsung kegiatan Merdeka Ekspor berdampak besar terhadap nilai kesejahteraan petani. Sebab produksi mereka diserap dan dipasarkan dengan harga yang sangat menguntungkan," kata Andika dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan ini, Andika juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang memotivasi pelaku usaha pertanian di Banten untuk terus meningkatkan kualitas produksi berdaya jual ekspor.

"Kami juga akan terus mendukung semua program di Kementan, terutama yang berkaitan pada pengikatan ekspor seperti program Geratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Andika mengungkap Provinsi Banten telah berhasil melepas berbagai komoditas produk pertanian melalui Bandar Udara Soekarno Hatta sebagai salah satu pintu gerbang ekspor nasional dari 17 pintu yang ada. Bahkan, kata Andika, transaksi ekspor tersebut nilainya cukup besar, yakni sebesar Rp 40,36 miliar.

"Komoditas yang kami ekspor kurang lebih ada sekitar 5.631 dalam bentuk kilogram, 662.025 dalam bentuk batang dan 1.724 dalam bentuk ekor," jelasnya.

Adapun komoditas yang diekspor dari Provinsi Banten antara lain sarang burung walet, tanaman hias, tanaman akuarium, sampai binatang reptil. Sementara itu, 17 negara tujuan ekspor dalam kegiatan ini antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, Colombia, dan Vietnam.

"Kami juga laporkan bahwa komoditas pertanian Banten pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 7,15% untuk komoditas tumbuhan dan 7,9% untuk komoditas peternakan," terang Andika.

Sebagai informasi, data ekspor komoditas pertanian Banten pada tahun 2021 terdiri dari komoditas tumbuhan sebesar Rp 614 miliar dan komoditas hewan sebesar Rp 10,1 triliun. Andika menilai jumlah ekspor produk pertanian ini meningkat tajam jika dibanding tahun 2020 yang hanya Rp 573 miliar untuk komoditas tumbuhan dan Rp 9,3 triliun untuk hewan.

"Kami juga punya komoditas unggulan lain seperti manggis, vanili, buncis, buah naga, jengkol, pete, sarang burung walet, dan kelinci. Yang pasti ada potensi baru yang menjadi andalan kami dalam menambah level ekspor," tuturnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi diketahui telah melepas ekspor pertanian ke 17 negara melalui 17 pintu yang ada di seluruh Indonesia. Ia mengapresiasi kegiatan merdeka ekspor yang diinisiasi jajaran Kementan. Menurutnya, sektor pertanian adalah sektor yang tangguh dan memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pun turut menyampaikan terima kasih atas perhatian Kepala Negara terhadap sektor pertanian Indonesia. Terutama dalam mendukung kegiatan Merdeka Ekspor yang memiliki nilai devisa Rp 7,2 triliun.

"Sesuai arahan bapak Presiden bahwa investasi dan ekspor merupakan faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, kami terus berupaya mendorong ekspor produk pertanian ke berbagai negara," pungkasnya.

Untuk diketahui, pelepasan ekspor di 17 Provinsi dalam Merdeka Ekspor ini dilakukan di beberapa tempat seperti Pelabuhan Tanjung perak yang memiliki nilai devisa sebesar Rp 1,3 triliun, Laut Dwikora Pontianak Rp 194,31 miliar, Pelindo 1 Pekanbaru Rp 1 triliun, Pelabuahan Belawan Rp 431,6 miliar, Tanjung Priuk Rp 435,1 miliar dan Tanjung Emas Semarang sebesar Rp 400 miliar lebih.




(akn/hns)

Hide Ads