Viral Tarif PCR Balik ke Rp 900 Ribu, Begini Penjelasan Kimia Farma

Viral Tarif PCR Balik ke Rp 900 Ribu, Begini Penjelasan Kimia Farma

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 18 Agu 2021 12:04 WIB
Munculnya pilihan vaksin COVID-19 berbayar menuai kontroversi di kalangan masyarakat. PT Kimia Farma TBK pun kemudian menunda pelaksanaan vaksinasi berbayar.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Beredar foto surat PT Kimia Farma Tbk dengan narasi harga tes PCR balik ke Rp 900 ribu. Foto itu memuat dua surat dengan tanggal yang sama yakni 16 Agustus 2021.

Surat pertama berisi keterangan di mana harga tes PCR turun dari Rp 900 ribu menjadi Rp 500 ribu. Di surat kedua, harga PCR dipatok Rp 900 ribu.

"Satu hari dua surat. Surat pertama sesuai instruksi Presiden harga tes PCR diturunkan. Surat kedua sesuai arahan pemegang saham maka harga tes PCR kembali seperti semula," bunyi keterangan dari gambar yang beredar itu, Rabu (18/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikcom, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menerangkan, harga PCR per tanggal 16 Agustus masih berlaku tarif normal. Tarif PCR turun mulai tanggal 17 Agustus sesuai ketentuan pemerintah yaitu Rp 495 ribu.

"Tanggal 16 Agustus masih berlaku tarif normal. Dan tanggal 17 Agustus sudah sesuai keputusan pemerintah yaitu Rp 495 ribu," katanya.

ADVERTISEMENT

Senada, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno Putro mengatakan perusahaan telah menurunkan tarif sesuai kebijakan pemerintah.

"Kimia Farma sudah melaksanakan kebijakan perubahan tersebut langsung setelah turunnya keputusan dari pemerintah," katanya.

Dalam keterangan tertulis, Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) Agus Chandra mengatakan, selain tes PCR, biaya untuk rapid test antigen juga turun.

"Selain menurunkan harga tes PCR Rp 495.000, kami juga menurunkan tarif/harga swab/rapid test antigen," ujarnya.

Berikut rincian harga terbarunya:

PCR swab test
- Rp 495 ribu

Swab antigen
- Rp 85 ribu (regular)
- Rp 125 ribu (Abbott Panbio)

Simak juga video 'Pandangan Epidemiolog soal Perbedaan Harga PCR Indonesia dan India':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

Hide Ads