Melihat Kerja Sama RI dan Afghanistan yang Dikuasai Pasukan Taliban

Melihat Kerja Sama RI dan Afghanistan yang Dikuasai Pasukan Taliban

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 19 Agu 2021 05:30 WIB
Klinik Kesehatan Indonesia-Afghanistan
Foto: Klinik Kesehatan Indonesia-Afghanistan (Zunita/detikcom)
Jakarta -

Pemerintahan Afghanistan jatuh setelah istana kepresidenan yang berhasil direbut. Warga yang takut dengan kebrutalan aturan dari Taliban, berbondong-bondong meninggalkan negaranya.

Mencekamnya kondisi Afghanistan menjadi isu yang dekat dengan Indonesia. Karena kedua negara memiliki kedekatan yang telah terjalin lebih dari 60 tahun. Berbagai kerja sama hingga proyek juga telah dibangun oleh RI dn Afghanistan.

Kerja sama itu mulai dari sektor ekspor, pembangunan infrastruktur hingga keterlibatan BUMN. Berikut daftar kerja sama RI dengan Afghanistan hingga proyek dengan BUMN:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Indonesia Ekspor Sperma Sapi

RI pernah mengekspor sperma sapi atau semen beku ke Afganistan pada 2014. Kala itu, sperma sapi hasil inseminasi buatan Indonesia diklaim telah diakui oleh dunia. Bahkan Kementerian Pertanian mengatakan kualitasnya tidak kalah dengan Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia.

Selain itu, harga yang ditawarkan RI diklaim lebih murah dibandingkan dengan ketiga negara tersebut yang mematok harga US$ 40 per dosis sedangkan harga semen beku RI hanya US$ 15 per dosis.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya ke Afganistan, Kementerian Pertanian mengungkap juga akan diekspor ke Myanmar, Kamboja, Kyrgyz Republik, Kazakhstan, dan Malaysia.

2. Bangun Islamic Centre di Kabul Afghanistan

Pemerintah Indonesia juga pernah membangun Indonesia Islamic Centre di Kota Kabul, Afghanistan yang nilainya Rp 10 miliar. Pada 2014, pihak Afghanistan mengungkap akan menyediakan lahan seluas 1 hektar secara cuma-cuma untuk pembangunan proyek.

Kementerian Pendidikan dan Budaya kala itu, yang dipimpin oleh Mendikbud M Nuh mengungkap anggaran proyek itu berasal dari Kemendikbud yang lebih dulu disalurkan melalui organisasi UNESCO.

3. Bangun Rumah Sakit Rp 16 Miliar

Salah satu kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Afganistan adalah terkait pelayanan medis. Pada 2017, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia akan membangun sebuah rumah sakit di Afganistan. Pembangunan itu disebut akan menekan biaya Rp 16 miliar.

"Pembangunan rumah sakit Indonesia di Afghanistan akan menelan biaya kurang-lebih Rp 16 miliar dan ini akan kita mulai segera tahun ini, setelah Indonesia Islamic Center di Kabul selesai," kata Jokowi setelah bertemu dengan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).

4. Pengusaha Afghanistan Tanam Modal di Indonesia

Dalam acara Business Dialogue Indonesia-Afghanistan yang digelar pada 2017, Menteri Perindustrian yang kala itu masih dipimpin oleh Airlangga Hartarto mengungkap pengusaha Afganistan telah menanam modal sebanyak US$ 12,6 juta hingga 2016.

Airlangga mengatakan, investasi tersebut, terdistribusi dominan di sektor industri kimia dan farmasi, sedangkan tahun sebelumnya lebih banyak di industri tekstil. Di tahun 2015, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 36,5 juta, bahkan pada 2014 mencatat capaian tertinggi sebesar US$ 77 juta.

BUMN juga punya proyek dengan Afghanistan. Apa saja? klik halaman berikutnya.

1. WIKA

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berdasarkan rilis yang terbit pada 2018, WIKA dan Perusahaan Konstruksi Afghanistan Haji Khalil Construction Ltd. menandatangani Nota Kesepahaman untuk menjalankan kerjasama dalam pengerjaan proyek infrastruktur di Afghanistan.

Kabarnya, proyek potensial yang dibangun mulai dari infrastruktur dan perumahan yang pembangunannya menggunakan dana dari pemerintah Afghanistan.

2. Bio Farma

PT Bio Farma (Persero) melalui anak usahanya PT Indofarma Tbk (INAF) mengirim produknya untuk memenuhi kebutuhan pasar di Afghanistan.

Melansir keterangan resmi perusahaan, Minggu (13/6/2021) ekspor produk itu dilakukan di pabrik Indofarma dengan melepas sebanyak 4 unit kontainer dengan tujuan pelabuhan, Karachi.

"Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini Indofarma sendiri telah menjalin kerjasama dengan Hikmat Hanafi Ltd yakni perusahaan distribusi farmasi yang berada di Negara Afghanistan selama lebih dari 20 tahun," tulis keterangan manajemen perusahaan.

Beberapa daftar produk Pareto yang akan dikirim antara lain

- OBH Plus Syrup btl 100ml, quantity 650.012 botol
- Indomag susp btl 150ml, quantity 48.850 botol
- Floxinaf 400mg tab, quantity 9.300 kotak



Simak Video "Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads