Taliban berhasil menguasai Afghanistan dan mereka sudah mengambil alih ibu kota, Kabul. Bahkan pasukan ini sudah mengusai Istana Kepresidenan.
Sebenarnya dari mana pasukan Taliban ini mendapatkan kucuran dana untuk melancarkan serangan?
Dilansir dari VOA, disebutkan uang yang didapatkan Taliban ini berasal dari aktivitas perdagangan dan produksi opium, narkoba, pemerasan hingga penculikan yang meminta tebusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan intelijen menyebut Taliban bisa menghasilkan uang US$ 300 juta hingga US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 4,3 triliun hingga Rp 23 triliun.
Untuk perdagangan narkoba, Taliban bisa menghasilkan US$ 460 juta. Lalu Taliban juga mendapat uang dari sumber daya alam di daerah yang mereka kuasai hingga US$ 464 juta.
Para pimpinan di Taliban juga mendapat banyak sumbangan dari jaringan yayasan amal non pemerintah dari orang-orang kaya.
Amerika Serikat (AS) bahkan curiga jika Taliban mendapatkan kucuran dana dari Rusia. Tapi ada juga yang menyebutkan jika Taliban mendapatkan uang dari Pakistan dan Iran.
Menurut data terbaru dari Bank Dunia, pemerintah Afghanistan menghabiskan US$ 11 miliar pada tahun 2018, dimana 80% berasal dari bantuan asing.
"Tampaknya bahkan Taliban memahami kebutuhan mendesak Afghanistan akan bantuan asing," kata John Sopko, Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan, dalam sebuah acara Maret lalu.
Simak video 'Taliban Buka Pintu Hubungan Internasional, Tapi...':