Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang Juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi, Airlagga Hartarto menyoroti mobilitas masyarakat Kalsel yang trennya lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sementara Kalsel masih berada dalam PPKM Level 4.
"Saya memberi catatan mengenai mobilitas di Kalsel yang masih memiliki tren lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Mobilitas masih perlu diwaspadai dan ditekan, terutama pada sektor retail dan rekreasi, pusat transportasi umum, dan tempat kerja. Dalam 1- 2 minggu ke depan, saya berharap agar mobilitas ini bisa terus ditekan. Pendekatan non-medis harus juga digencarkan untuk memotong mata rantai COVID-19," tegasnya.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam Rapat Koordinasi, evaluasi penanganan COVID-19 dan penerapan PPKM di wilayah Kalsel dengan Kepala Daerah se Kalimantan Selatan yang dilakukan dari Gedung Auditorium K.H. Idham Chalid, Banjarbaru, seperti dikutip Minggu (22/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyoroti mobilitas yang masih tinggi, Airlngga juga menggarisbawahi tentang testing, tracing, disiplin penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi.
"Ada 4 hal yang saya garis bawahi di sini, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, yaitu terkait pengendalian Mobilitas, Testing dan Tracing, kedisiplinan protokol kesehatan terutama memakai Masker, serta percepatan Vaksinasi," ujar Airlangga
Rapat dihadiri secara langsung oleh Gubernur dan Forkompimda Provinsi Kalsel. Sementara seluruh Bupati/ Walikota dan Forkompimda dari13 Kabupaten/ Kota yang hadir secara virtual. Rapat juga diikuti, Ketua Tim Pakar Satuan Tugas PC-PEN Prof. WikuAdisasmito, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, beberapa Anggota DPR RI
Perkembangan Kasus COVID-19 di Kalsel
Provinsi Kalsel berada pada Level Asesmen TK-4, dengan total kasus kumulatif s.d. 18 Agustus 2021 sebanyak 60.377 kasus (1,5% dari total kasus Nasional), serta Positivity-Rate mingguan (7DMA) yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 42,8%. Kasus Aktif tercatat sebanyak 11.172 kasus, angka Kesembuhan sebanyak 47.327 kasus (78,4%), angka Kematian sebesar 1.878 (3,1%). Sedangkan tingkat BOR mencapai 60%, dengan tingkat Konversi TT untuk COVID-19 sebesar 30,1%, serta capaian target Testing (pemeriksaan) masih rendah (26,3%), sehingga sangat perlu untuk terus ditingkatkan.
Capaian vaksinasi di Kalsel sebesar 15,55%, dan masih jauh berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 26,91%. "Saat meninjau kegiatan Vaksinasi di GOR Hasanuddin tadi, saya melihat antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakatuntuk mengikuti vaksinasi. Oleh karena itu, Pemerintah berkomitmen untuk terus memastikan ketersediaan vaksin, termasuk di Kalsel ini," terang Airlangga.
Bersambung ke halaman selanjutnya.