Maskapai AirAsia meluncurkan bisnis baru. Mereka meluncurkan AirAsia Ride, sebuah layanan ride hailing alias transportasi online.
Hal ini disampaikan oleh CEO AirAsia Tony Fernandes yang diumumkan melalui media sosialnya. Ia menjelaskan taksi online akan tersedia di Malaysia, tepatnya di Kuala Lumpur dan Lembah Klang terlebih dahulu.
Tony juga mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan layanan AirAsia Ride di negara lain, termasuk Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Respons dari driver (di Malaysia) sangat luar biasa dan masyarakat sangat menantikan layanan ini," ujar Tony pada peluncuran virtual dilansir dari MalayMail, Minggu (29/8/2021).
Lalu apakah AirAsia Ride mampu menyaingi layanan ride hailing lainnya, khususnya Gojek-Grab yang sudah besar duluan di kawasan Asia Tenggara?
Ekonom Center of Reform of Economics (CORE), Yusuf Randy menilai perjalanan AirAsia Ride dalam bisnis ride hailing kemungkinan tidak mudah. Pasalnya, bisnis semacam ini sudah dikuasai oleh raksasa Gojek dan Grab.
"Tentu ini menambah peta persaingan transportasi online di Asia Tenggara khususnya. Tentu tidak mudah kemudian masuk ikut bersaing di pasar oligopoli yang sudah diisi oleh dua raksasa seperti Grab dan Gojek," kata Yusuf Rendy, kepada detikcom.
Menurutnya, jika ingin masuk ke Indonesia strateginya harus ekstra, karena Grab dan Gojek sudah jauh di depan AirAisa dalam bisnis transportasi online. Membangun ekosistem pasar yang cepat jadi PR besar buat AirAsia Ride. Tapi, Yusuf Rendy menilai merek AirAsia sudah cukup dikenal menjadi modal besar di bisnis ride hailing.
"Apakah kemudian akan bertahan? Tentu perlu waktu untuk menjawabnya, hanya saja brand AirAsia yang sudah kuat bisa menjadi kekuatan tersendiri nantinya," jelas Yusuf Rendy.
Lebih lanjut, menurut pengamat transportasi MTI Djoko Setijowarno AirAsia masih bisa memberikan tekanan kepada Gojek dan Grab. Pasalnya nama AirAsia memang sudah besar dan diketahui masyarakat. Menurutnya, AirAsia hanya harus banyak melakukan promosi besar-besaran.
"Ini sih tinggal gimana kuat-kuatan dia promosinya saja," kata Djoko kepada detikcom.