RI Gelar Perundingan Dagang dengan UEA Awal September, Ini yang Dibahas

RI Gelar Perundingan Dagang dengan UEA Awal September, Ini yang Dibahas

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 31 Agu 2021 09:27 WIB
Mendag M Lutfi
Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) pada awal September 2021.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan kedua negara, peluncuran perundingan ini akan dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dengan Minister of State for Foreign Trade UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 2 September 2021 mendatang.

"Kami menyambut baik rencana peluncuran perundingan IUAE-CEPA di bulan September mendatang. Peluncuran perundingan tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama, terutama di sektor perdagangan dan investasi, sekaligus mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi COVID-19," jelas Lutfi dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluncuran Perundingan IUAE-CEPA akan ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA, yang akan langsung dilanjutkan dengan perundingan putaran pertama Indonesia-UAE pada 2-4 September 2021.

Menurutnya, UEA merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Apalagi menjelang Expo 2020 Dubai, pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan momen untuk menggenjot ekspor produk lokal ke UEA.

ADVERTISEMENT

"Langkah ini akan membuka peluang penetrasi produk Indonesia yang semakin besar, tidak hanya di kawasan Timur Tengah tetapi juga Afrika dan Eropa," kata Lutfi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono menyatakan, UEA sebagai anggota Gulf Cooperation Council (GCC) merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

"Sehingga peningkatan kerja sama ini akan memberi manfaat yang besar bagi kedua negara," imbuh Djatmiko.

Bagaimana kerja sama antara Indonesia dengan EUA selama ini? klik halaman berikutnya.

Selain peluncuran perundingan IUAE-CEPA awal September mendatang, sejumlah kegiatan juga akan digelar secara hybrid antara lain Forum Dialog dan Forum Bisnis Indonesia-UAE yang akan mengusung tema "Unlocking the Potential and Building Momentum Towards Indonesia and UAE Strategic Partnership".

Pada forum ini, Indonesia dan UAE akan membahas upaya-upaya mendorong interaksi bisnis antara sektor swasta dari kedua negara. Selain itu, juga akan mengidentifikasi produk yang berpotensi untuk ditingkatkan perdagangannya melalui CEPA.

Sedangkan Forum Bisnis akan membahas peluang di sektor investasi, properti, pertanian dan ketahanan pangan, energi dan energi terbarukan, serta logistik.

Menurut data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-UEA di tahun 2020 tercatat sebesar US$ 2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 sebesar US$ 1,24 miliar. Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$ 1,68 miliar.

Pada tahun 2021, kinerja perdagangan Indonesia-UEA sedikit menurun, pada periode Januari-Juni 2021 sebesar US$ 1,86 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 0,85 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$ 1 miliar. Komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclis, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.


Hide Ads