Ekonomi India mengalami pemulihan meskipun pada period April hingga Juni tertekan gelombang kedua Corona varian delta. Dikutip dari Reuters, pertumbuhan India mencapai lebih dari 20% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Penyebabnya adalah sektor manufaktur yang meningkat hingga 49,6% dan daya beli konsumen yang makin membaik.
Pada 2020, ekonomi India tercatat mengalami penurunan. Produk domestik bruto (PDB) India pada April-Juni membaik jika dibandingkan dengan rekor kontraksi 24,4% pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sesuai dengan perkiraan jajak pendapat yang digelar Reuters yaitu 20%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak analis menyebutkan jika lonjakan infeksi akibat varian delta, lambatnya vaksinasi di beberapa negara bagian bisa mempengaruhi momentum pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Bahkan ekonomi India diramal akan sulit kembali ke masa sebelum pandemi. Ekonom Senior dari Kotak Mahindra Bank Mumbai, Upasana Bhardwaj mengungkapkan daya beli konsumen menjadi pendongkrak utama perekonomian di India.
Meskipun daya beli ini tetap lebih rendah dibandingkan masa sebelum pandemi COVID-19. Tidak sama seperti negara lainnya, Perdana Menteri India Narendra Modi memilih untuk menaikkan anggaran infrastruktur dan menggeber privatisasi perusahaan negara dan reformasi pajak.
Hal ini untuk meningkatkan prospek pertumbuhan jangka menengah di India sambil memberikan bantuan untuk masyarakat miskin.The Reserve Bank of India telah melonggarkan kebijakan moneter dan memproyeksi pertumbuhan tahunan 9,5% untuk tahun fiskal saat ini.