HK Minta PMN buat Garap Tol Trans Sumatera, Ini Rinciannya

HK Minta PMN buat Garap Tol Trans Sumatera, Ini Rinciannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 01 Sep 2021 19:33 WIB
PT Hutama Karya (Persero) mengoperasikan secara fungsional Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 3 (Jantho–Indrapuri) 16 km Rabu (10/3), Intip Yuk penampakannya.
Foto: Dok. PT Hutama Karya (Persero)
Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) atau HK masih membutuhkan penyertaan modal negara (PMN) hingga 2023. Dana tersebut untuk menyelesaikan penugasan negara untuk membangun jaringan Tol Trans Sumatera.

Menurut Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, HK menerima PMN sejak tahun 2015 sebanyak Rp 33,1 triliun untuk menyelesaikan berbagai Tol Trans Sumatera. Hutama Karya absen mendapatkan PMN hanya pada tahun 2017-2018.

"Kami terima PMN sejauh ini sudah mencapai Rp 27,1 triliun. Ini belum termasuk PMN pada Senin kemarin, PMN 2021 kemarin sudah kami terima Rp 6,2 triliun," ungkap Budi Harto dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (1/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HK mengusulkan PMN sebesar Rp 31,35 triliun untuk 2022, dan Rp 10,3 triliun untuk 2023. Suntikan dana ini akan digunakan untuk penyelesaian penugasan pembangunan tol Trans Sumatera.

Di sisi lain Budi menceritakan pada 2017-2018 pun Hutama Karya tak mendapatkan PMN, namun tetap membangun Tol Trans Sumatera. Dia mengatakan saat itu Hutama Karya mencari pinjaman ke berbagai pihak, totalnya selama dua tahun utang Hutama Karya melonjak mencapai Rp 42 triliun dan penundaan pembayaran ke vendor subkontraktor sebesar Rp 25 triliun.

ADVERTISEMENT

"Jadi saat itu (2017-2018) kami menggunakan pinjaman. Jumlahnya kini menjadi utang sebanyak Rp 42 triliun," ungkap Budi.

Celakanya, karena utang menumpuk, HK kini tak lagi bisa berutang. Dari sisi keuangan pun, pihaknya justru tak ingin lagi menambah pinjaman. Pasalnya, jumlah utang yang sekarang pun sudah membebani perusahaan. Kalau tidak kunjung berkurang, utang-utang ini menurut Budi dapat membuat likuiditas perusahaan minus di tahun 2035.

"Pinjaman saat ini saja kalau nggak turun juga, tahun 2035 akan menjadi minus. Menjadi kerugian, likuiditasnya kena," kata Budi.

Berlanjut ke halaman berikutnya

HK pun kini mencari cara agar utang bisa dikurangi, salah satunya dengan cara menawarkan jalan tol yang sudah jadi untuk dikelola Indonesia Investment Authority (INA) lembaga sovereign wealth fund anyar yang dibentuk pemerintah tahun ini.

"Dalam rangka turunkan pinjaman, kami intensif sudah bicara dengan INA, untuk 5 ruas yang operasi sepanjang 500 km itu. INA sudah survei di lapangan, survei lalu lintas, mudah-mudahan bisa deal tahun ini," ungkap Budi.

Kalaupun pembicaraan dengan INA gagal, upaya pihaknya untuk mengembalikan keuntungan dari bangun Tol Trans Sumatera adalah mengajukan perpanjang konsesi. Harapannya, di waktu yang akan datang kelayakan bisnis tol Trans Sumatera bisa lebih baik dan mendatangkan keuntungan.

Budi menjelaskan saat ini kelayakan bisnis tol Trans Sumatera sangat kecil, traffic-nya juga sepi. Untuk mengharapkan kenaikan tarif tol pun sulit, kalaupun naik dengan kondisi inflasi sekarang pasti kenaikannya kecil.

"Di samping itu kami juga mohon support kami ajukan perpanjangan konsesi. Karena di Sumatera ini traffic-nya sangat kecil dan kami ajukan 40 tahun mudah-mudahan berhasil dan memperbaiki kelayakan di Sumatera ini," ungkap Budi.


Hide Ads