HK pun kini mencari cara agar utang bisa dikurangi, salah satunya dengan cara menawarkan jalan tol yang sudah jadi untuk dikelola Indonesia Investment Authority (INA) lembaga sovereign wealth fund anyar yang dibentuk pemerintah tahun ini.
"Dalam rangka turunkan pinjaman, kami intensif sudah bicara dengan INA, untuk 5 ruas yang operasi sepanjang 500 km itu. INA sudah survei di lapangan, survei lalu lintas, mudah-mudahan bisa deal tahun ini," ungkap Budi.
Kalaupun pembicaraan dengan INA gagal, upaya pihaknya untuk mengembalikan keuntungan dari bangun Tol Trans Sumatera adalah mengajukan perpanjang konsesi. Harapannya, di waktu yang akan datang kelayakan bisnis tol Trans Sumatera bisa lebih baik dan mendatangkan keuntungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan saat ini kelayakan bisnis tol Trans Sumatera sangat kecil, traffic-nya juga sepi. Untuk mengharapkan kenaikan tarif tol pun sulit, kalaupun naik dengan kondisi inflasi sekarang pasti kenaikannya kecil.
"Di samping itu kami juga mohon support kami ajukan perpanjangan konsesi. Karena di Sumatera ini traffic-nya sangat kecil dan kami ajukan 40 tahun mudah-mudahan berhasil dan memperbaiki kelayakan di Sumatera ini," ungkap Budi.
(hal/hns)