Penyewaan pesawat dan jet pribadi di Indonesia melonjak selama pandemi COVID-19. Orang-orang kaya banyak yang memutuskan berpergian ke luar kota ataupun luar negeri dengan pesawat sewaan pribadi.
Hal itu diungkapkan oleh Stefanus Gandi, Direktur PT Indojet Sarana Aviasi yang merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak khusus di bidang persewaan pesawat pribadi. Stefanus juga mengatakan bisnis transportasi menggunakan jet pribadi meningkat dua kali lipat selama pandemi COVID-19.
"Selama pandemi ini dari tahun lalu, peningkatannya dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi COVID-19," kata Gandi dilansir dari The Star Malaysia, Minggu (5/9/2021).
Gandi mengatakan peningkatan pengguna jasa jet pribadi yang dioperasikan perusahaannya juga terjadi selama pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM). Katanya, banyak orang menilai pesawat pribadi lebih aman untuk digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lebih aman, alasan masyarakat menggunakan jasa transportasi jet pribadi karena efisiensi waktu. Ditambah lagi lebih banyak maskapai yang mengurangi penerbangan dan membuat jadwal penerbangan kurang efektif.
"Selama PPKM terus meningkat. Mungkin karena orang merasa perjalanan pribadi lebih aman dan selama ini kita bisa terbang ke mana saja sehingga penerbangan komersial mungkin tidak bisa melakukannya," kata Gandi.
"Sebagian besar tamu yang menggunakan jasa kami adalah penumpang yang memiliki budget tentunya," ujarnya.
Selama pandemi, perusahaannya melayani lebih banyak penerbangan domestik daripada internasional. Rinciannya, sekitar 90% lalu lintas adalah perjalanan domestik, dan 10% sisanya di luar negeri.
Menurutnya, Bali merupakan destinasi yang jadi favorit para pengguna jet pribadi untuk melakukan kegiatan liburan dan bisnis.
Dia mengatakan saat ini perusahaannya mengoperasikan sejumlah pesawat jet dari berbagai jenis. Termasuk Hawker 400 dengan enam kursi, Hawker 800 yang membawa delapan penumpang, dan Legacy 600 yang memiliki 13 kursi.
(hal/zlf)