Anak Mulai Sekolah Tatap Muka? Atur Uang Sakunya Biar Nggak Bengkak

Anak Mulai Sekolah Tatap Muka? Atur Uang Sakunya Biar Nggak Bengkak

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 07 Sep 2021 14:07 WIB
Siswa-Siswi kelas 5 menjalani ujian penilaian akhir sekolah di SD Negeri Kota Baru 2 dan 3, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Ujian ini dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapakan protokol kesehatan yang ketat dan membagi beberapa sesi kelas untuk ujian. Satu kelas terdiri dari 15 anak. Ujian ini berlangsung hingga 12 Juni 2021. Hanya kelas 4 dan 5 yang melakukan ujian tatap muka kelas lainnya laksanakan ujian secara daring.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sekolah tatap muka terbatas sudah mulai dilakukan di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3. Itu artinya, ada yang harus dipersiapkan orang tua yakni uang saku anak.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan agar bawa bekal dari rumah saja untuk menghindari bengkaknya uang saku anak di tengah pandemi COVID-19.

"Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini, bisa dengan cara anak untuk makan siang dan jajannya tidak berupa uang, tapi bekal dari rumah," kata Andy kepada detikcom, Selasa (7/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuannya selain untuk berhemat, dengan begitu juga bisa mencegah anak jajan di luar saat kondisi pandemi COVID-19 seperti ini.

"Untuk mencegah anak jajan makanan yang kurang sehat dan mengurangi berinteraksi dengan cara berkerumun sehingga bisa menurunkan potensi kena COVID-19," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Jika membawa bekal dari rumah, uang saku anak otomatis tinggal difokuskan hanya untuk biaya transportasi jika memang diperlukan.

"Bila anak menolak untuk membawa bekal makanan, maka uang sakunya disesuaikan dengan asumsi berapa harga makanan untuk makan siang si anak di kantin sekolahnya," imbuhnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Berikut lima hal yang patut dipertimbangkan saat memberi uang saku kepada anak:

1. Sesuaikan Kebutuhan

Hitunglah berapa rata-rata pengeluaran anak per hari, dan kalikan dengan jumlah hari sekolah. Berilah anak dompet agar dia bisa menyimpan uang dan membagi-bagi uang sesuai budget pengeluaran.

2. Sediakan Celengan

Siapkan celengan atau tabungan agar anak bisa menabung uang yang dia tidak gunakan. Biarkan anak Anda memasukan sendiri uangnya ke dalam celengan. Jika anak bisa melihat sendiri tabungannya tumbuh, ini bisa memotivasi anak untuk menabung.

3. Bahas Uang Saku dengan Anak

Bicaralah kepada anak jumlah uang yang akan diberikan kepadanya. Jika dia tidak membawa bekal dari rumah, tanya harga rata-rata makanan di kantin. Bahas juga apakah anak Anda ingin diberi uang jajan per minggu atau per bulan. Lalu, bicarakan mengenai cara mengatur budget uang saku mingguan atau bulanan ke dalam budget harian.


Hide Ads