PPP Sebut Butuh Langkah Konkret Selamatkan Peternak Ayam Petelur

PPP Sebut Butuh Langkah Konkret Selamatkan Peternak Ayam Petelur

Khoirul Anam - detikFinance
Minggu, 12 Sep 2021 16:20 WIB
Peternak bagi-bagi telur ayam gegara harga anjlok
Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom
Jakarta -

Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP Aunur Rofiq menyebutkan butuh langkah konkret untuk menyelamatkan peternak ayam petelur. Salah satunya dengan melakukan gerakan nasional mengonsumsi telur ayam.

"Gerakan ini akan mengatasi kebutuhan protein masyarakat akan tercukupi dan meningkatkan pembelian langsung pada para peternak," ucap Aunur dalam keterangan tertulis, Minggu (12/9/2021).

Selain itu, Aunur meminta pemerintah agar membuat kebijakan afirmatif kepada para peternak ayam petelur dengan ketersediaan pakan ternak yang mudah dan murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebutuhan harga pakan yang rasional, agar usaha peternak petelur dapat berlangsung. Maka peran pemerintah harus hadir melindungi para peternak dengan menyediakan jagung dan konsentrat yang cukup," tandas Aunur.

Aunur mengatakan peternak ayam saat ini mengalami kondisi yang memprihatinkan, harga telur di pasaran jeblok dan di satu sisi harga pakan ternak mengalami kenaikan yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Harga telur di pasaran jeblok dari yang sebelumnya harga dari peternak Rp 20.000/kilo saat ini turun di angka Rp 14.000/kilo. Kondisi saat ini menyulitkan bagi peternak ayam petelur," ujar Aunur.

Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memaparkan biaya produksi telur satu kilo tidak sepadan dengan harga jual. Hal ini disebabkan, sambung Aunur, harga pakan ternak yang 50% lebih berasal dari jagung mengalami kenaikan dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000 per kilo.

"Sedangkan konsentrat (campuran pakan) juga mengalami kenaikan dari 370.000 per sak menjadi 450.000 per sak," sebut Aunur.

Dia menyebutkan situasi ini diperparah dengan konsumsi telur di tengah masyarakat yang mengalami penurunan akibat daya beli masyarakat yang turun.

"Dengan berkurangnya permintaan, maka suplai telur di pasar menjadi lebih banyak dari permintaan, ini yang sebabkan harga menurun drastis," tegas Aunur.




(ega/zlf)

Hide Ads