Hilang Kontak di Papua, Begini Profil Maskapai Rimbun Air

Hilang Kontak di Papua, Begini Profil Maskapai Rimbun Air

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 15 Sep 2021 11:07 WIB
Jakarta -

Pesawat milik maskapai Rimbun Air dikabarkan hilang kontak. Pesawat dikabarkan hilang kontak pasca terbang dari Nabire di Papua, tepatnya di kawasan Sugapa Papua.

Belum diketahui ke mana hilangnya pesawat perintis ini, diduga pesawat menabrak gunung. Penyelidikan dan pencarian masih dilakukan semua pihak di Papua.

Rimbun Air sendiri merupakan salah satu maskapai yang melayani penerbangan jarak dekat di kawasan terpencil Indonesia, salah satunya Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman resminya, Rabu (15/9/2021), maskapai ini memiliki nama lengkap PT Rimbun Abadi Aviasi. Maskapai berada di bawah induk usaha PT Menara Grand Papua dan didirikan pada tahun 2018.

"PT Rimbun Abadi Aviasi didirikan pada tahun 2018 untuk memenuhi permintaan pesawat STOL yang terus meningkat di Indonesia," bunyi keterangan di website.

ADVERTISEMENT

Rimbun Air melayani penumpang dengan armada Boeing 737 Freighter dan DHC 6 - 400 Twin Otter. Mereka menyatakan layanannya menawarkan kemampuan untuk menjangkau sebagian besar perjalanan dan daerah pedesaan di seluruh nusantara kepada para pelanggannya.

Untuk penerbangan penumpang, Rimbun Air menyediakan penerbangan harian dengan pesawat berkapasitas 19 penumpang. Maskapai juga membuka jasa pengantaran kargo.

Dalam websitenya, pengelola juga mencantumkan alamat kantor Rimbun Air, yaitu di Jalan Peta No 188, Lingkar Selatan, Bandung, Indonesia.

Kabar terakhir, Kepala UPBU Nabire Muhammad Navik mengatakan pesawat Rimbun Air yang dinyatakan hilang kontak sudah memancarkan sinyal emergency. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim darat, dalam hal ini TNI-Polri, juga tim SAR.

"Sejam yang lalu, emergency signal sudah dipancarkan oleh Rimbun Air, kita masih melakukan pemetaan," kata Navik via telepon.

Navik menjelaskan, jika sinyal emergency telah dipancarkan besar indikasi dalam bahaya. Namun pihaknya belum bisa memastikan dalam keadaan bahaya yang terjadi.

Sementara itu, Yonif Mekanis 521/DY dari Pos Intan Jaya Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis 521/DY Mayor Inf Edi Dipramono menjelaskan peristiwa hilangnya kontak Rimbun Aie terjadi pada sekitar pukul 07.22 WIT.

Dia mengatakan pihaknya melihat pesawat Cargo Rimbun Air Seri 300 PK OTW akan mendarat. Namun karena cuaca berkabut, pesawat batal landing.

Pesawat kemudian berusaha naik mengambil arah kiri bandara. Setelah itu, terdengar suara keras oleh pihak bandara yang berada di landasan. Diduga pesawat jatuh setelah menabrak gunung.

"Kemudian terdengar suara seperti pohon jatuh yang sangat keras oleh pihak bandara yang berada di landasan. Diindikasi pesawat tersebut menabrak gunung. Tidak terlihat jelas titik pasti jatuhnya dikarenakan kabut tebal yang menyelimuti daerah sekitar," kata Edi.


Hide Ads