Pemerintah melelang 3 proyek infrastruktur untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Dalam rangka itu Kementerian Investasi/BKPM bersama PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Angkasa Pura Aviasi menyelenggarakan market sounding untuk menarik investor.
Proyek yang ditawarkan adalah Airport City yang terdiri dari hotel, convention hall, lapangan golf dan driving range, theme park, retail, serta rumah sakit di luas lahan ±135 hektar. Selanjutnya E-Commerce Center Warehouse di lahan seluas ±2 hektar. Terakhir ada Integrated Commercial Area- Factory Outlet and MICE di lahan ±20 hektar.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan menjelaskan bahwa bandara menjadi salah satu infrastruktur vital dalam sektor transportasi yang berdampak pada sistem konektivitas dan logistik.
Pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo perlu diimbangi dengan sistem dan infrastruktur bandara yang terintegrasi dengan teknologi dan sarana-prasarana pendukung yang memadai serta konsep airport city.
"Pengelolaan infrastruktur transportasi udara dituntut untuk mampu berinovasi dalam pengembangan bisnis agar dapat terus memberikan pelayanan yang baik. Dengan adanya ketiga proyek yang ditawarkan ini, kami yakin dapat mendukung pengelolaan bandara sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Utara maupun Indonesia," jelas Nurul melalui keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).
Pihaknya menekankan agar pengelolaan bandara tidak hanya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, melainkan juga mewujudkan konsep bandara masa depan sebagai infrastruktur multimoda dan multifungsi yang dapat mendorong pengembangan kawasan di sekitarnya.
Atas dasar itu dibutuhkan peningkatan strategic partnership antara AP II dan Angkasa Pura Aviasi dengan para pelaku usaha, yang tidak hanya dapat meningkatkan kinerja bisnis, tetapi juga membangun kerja sama yang saling menguntungkan.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(toy/dna)