Krisis yang terjadi pada Evergrande Group, raksasa perusahaan properti asal Tirai Bambu menyita perhatian publik. Mereka terancam bangkrut dan memicu gelombang protes dari para investornya di kantor pusat Shenzhen China.
Perusahaan harus membayar bunga atas beberapa pinjaman bank. Pembayaran bunga dengan total lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun akan jatuh tempo pada akhir pekan ini.
Berikut 4 fakta menarik seputar krisis raksasa properti China, Evergrande:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Evergrande Punya Ambisi yang Besar
Evergrande mulanya berdiri sebagai pengembang real esatate. Terdaftar di Hong Kong dan berbasis di kota Shenzhen, China Selatan. Ada sekitar 200.000 orang yang bekerja di sana.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Evergrande mulai merambah ke sektor kendaraan listrik, olahraga, dan taman hiburan. Mereka bahkan memiliki bisnis makanan dan minuman, menjual air minum kemasan, bahan makanan, produk susu, dan barang-barang lainnya di seluruh China.
Menariknya pada 2010, perusahaan membeli tim sepak bola, yang sekarang dikenal sebagai Guangzhou Evergrande. Tim itu telah membangun sekolah sepak bola yang disebut-sebut terbesar di dunia dengan biaya US$185 juta atau setara dengan Rp 2,6 triliun.
2. Sosok Owner Evergrande
Perusahaan ini didirikan oleh miliarder China Xu Jiayin, yang juga dikenal sebagai Hui Ka Yan dalam bahasa Kanton. Sebelum mendirikan Evergrande, Hui bekerja sebagai teknisi di sebuah pabrik baja selama 10 tahun. Itu ia lakukan setelah lulus kuliah pada tahun 1982.
Pria berusia 62 tahun ini memulai Evergrande di Guangzhou pada tahun 1996 dan mulai mengambil properti dengan harga rendah di pasar kecil. Proyek pertamanya adalah Taman Jinbi. Sementara itu, Putra Hui, Xu Zhijian, yang punya gelar MBA dari Universitas Tsinghua yang bergengsi, adalah wakil presiden di Evergrande.
Forbes mencatat, Hui masuk dalam daftar terkaya ke 53 di dunia. Sumber kekayaannya murni berasal bisnis real estate. Setidaknya, hingga hari ini, total kekayaan Hui Ka Yan mencapai US$ 11,5 miliar atau setara dengan Rp 164 triliun (kurs dolar Rp 14.300).
Lihat juga video 'Lima Negara yang Jatuh Bangun Bayar Utang hingga Bangkrut':
Lanjut ke halaman berikutnya soal Evergrande.