Pintu Masuk RI Dibatasi, Kemenhub: Mu-Lambda Sudah Ada di Negara Tetangga

ADVERTISEMENT

Pintu Masuk RI Dibatasi, Kemenhub: Mu-Lambda Sudah Ada di Negara Tetangga

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 22 Sep 2021 13:48 WIB
Mulai 1-14 Januari 2021, warga negara asing (WNA) dilarang masuk Indonesia. Begini kondisi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (1/1/2021).
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pintu masuk Indonesia dibatasi dan diperketat. Kementerian Perhubungan mengatakan hal ini dilakukan untuk mencegah COVID-19 varian Mu hingga Lambda masuk.

Apalagi menurut Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati hingga kini dua virus varian baru COVID-19 ini sudah ada di negara tetangga.

"Alasan pembatasan pintu masuk kita sadari karena ada varian virus baru dari COVID-19 di beberapa negara sudah ada. Varian Mu dan Lambda sudah ada di negara tetangga. Maka Presiden instruksikan pintu masuk dibatasi," ungkap Adita dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (22/9/2021).

Adita mengatakan sampai saat ini belum ada batas waktu dalam penerapan kebijakan tersebut. Pembatasan dan pengetatan masih akan dilakukan di pintu masuk Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Kebijakan ini akan dievaluasi setiap minggu sambil melihat dinamika COVID-19.

"Sampai kapan? Ini akan sesuai dengan dinamika COVID-19, tiap minggu akan dilakukan evaluasi apakah efektif dan mencukupi, bisa saja ada penyesuaian, kita akan lihat dinamika yang ada," ungkap Adita.

Pintu masuk dari luar negeri kini dibatasi jumlahnya. Melalui perjalanan udara hanya melalui Jakarta dan Manado, kemudian untuk angkutan laut hanya lewat Batam dan Tanjung Pinang, sementara perbatasan darat hanya dibuka di PLBN Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain.

Adita menjelaskan kebijakan pembatasan dan pengetatan dilakukan demi memudahkan pengawasan orang yang keluar masuk Indonesia. Diharapkan dengan sedikit pintu masuk yang dibuka membuat pengawasan lebih terpusat.

"PR kita sekarang kan mengawasi pintu masuk agar tidak ada transmisi dari luar negeri. Maka di situ harus ada pengawasan, ini akan efektif kalau pintunya terpusat tidak disebar. Kalau banyak pintu masuk pengawasan akan sulit," ungkap Adita.

Dia menjelaskan sejauh ini untuk pemilihan pintu masuk udara di Jakarta dan Manado dipilih karena kesiapan bandara yang ditunjuk. Mulai dari Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu masuk di Jakarta, dan Bandara Sam Ratulangi di Manado.

"Kita lihat di Soetta itu sudah tersedia dengan baik, dan di Manado juga. Khusus Manado ini untuk masuk ke beberapa daerah di timur Indonesia," papar Adita.

Lihat juga Video: Kemenhub: Penerbangan Internasional Hanya via Soetta dan Sam Ratulangi

[Gambas:Video 20detik]



(hal/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT