Kementerian Ketenagakerjaan mendorong Pusat Pasar Kerja agar menjadi tempat bertemunya kebutuhan dunia kerja dengan ketersediaan sumber daya manusia. Hal ini bertujuan agar diperoleh keselarasan antara kebutuhan industri dengan kualifikasi tenaga kerja di Indonesia.
Dalam acara temu teknis virtual bertajuk "Pemanfaatan Sistem Informasi Ketenagakerjaan untuk Penyampaian Informasi Pasar Kerja", pada Selasa (22/9) di Surabaya, Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyampaikan dalam dunia ketenagakerjaan sering terjadi mismatch atau ketidaksesuaian antara supply dan demand. Menurut Anwar ketidaksesuaian tersebut terbagi menjadi vertical mismatch dan horizontal mismatch.
Vertikal mismatch terjadi ketika seseorang bekerja, tetapi tidak sesuai dengan level pendidikannya. Misalnya, seseorang sarjana mengerjakan pekerjaan yang dapat dikerjakan lulusan SMA. Adapun horizontal mismatch, sambungnya, ketidakcocokan antara latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Misalnya, seorang lulusan sarjana teknik mesin bekerja sebagai manajer keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik ketidaksesuaian secara vertikal maupun horizontal ini banyak terjadi, dan ini menjadi tantangan kita untuk terus berupaya mengatasinya sebagaimana arahan Bu Ida Fauziyah," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie, Kepala Pusat Pasar Kerja Muchammad Yusuf, Kadisnaker Provinsi Jawa Timur Himawan E Bagijo, Wakil Ketua DPP APINDO Jawa Timur Haryanto, dan Wakil Ketua Umum HKI Wilayah Jawa Timur Toni Herwanto.