Baru Mulai Investasi Kripto? Pahami Ini Dulu Ya

Baru Mulai Investasi Kripto? Pahami Ini Dulu Ya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 23 Sep 2021 09:43 WIB
Ribuan Warga Australia Adukan Kasus Penipuan Bitcoin
Foto: Australia Plus ABC
Jakarta -

Investasi bisa dilakukan dengan berbagai instrumen. Mulai dari saham, emas, aset-aset berharga sampai yang paling booming adalah cryptocurrency.

Tapi untuk investor pemula ada beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika ingin berinvestasi di cryptocurrency. Dikutip dari CNN, disebutkan banyak kejadian yang tidak mengenakan ketika berinvestasi di crytpocurrency ini. Mudahnya, bukan untung dan malah buntung.

Tentu sebagai investor, anda tidak mau mengalami kebuntungan saat berinvestasi kan? Sebelum memutuskan investasi cryptocurrency, investor harus selalu memperhatikan terkait pergerakan harga bitcoin atau mata uang digital lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya jika pembelian bitcoin dilakukan pada awal April 2017 maka terlihat ada imbal hasil 3.700% hanya dalam waktu empat tahun.

Eits tapi tidak semudah itu, karena ada juga penurunan yang terjadi selama empat tahun itu. Berikut tipsnya:

ADVERTISEMENT

Harus Paham

Calon investor juga harus memahami jika kripto ini adalah investasi yang sangat spekulatif. Karena tidak ada nilai intrinsik dari bitcoin atau mata uang lainnya.

Memang berbeda dengan saham yang bisa diprediksi pertumbuhannya. Mata uang kripto ini tidak bisa diproyeksi sama sekali.

Kemudian uang kripto ini juga belum diterima sebagai alat pembayaran yang sah di berbagai negara. Kecuali El Salvador yang menerima bitcoin sebagai mata uang nasional.

Perencana keuangan Matt Elliot menyebutkan jika berinvestasi di bitcoin sama halnya dengan bertaruh. "Sumber pengembalian dari investasi uang kripto ini adalah seperti anda bertaruh jika ada orang lain yang mau membayar lebih," kata dia dikutip dari CNN, Kamis (23/9/2021).

Elliot menyebutkan bahkan banyak orang yang memprediksi jika kripto akan mati. Sama seperti perusahaan ketika booming dot-com.

Analis Keuangan di New York Ryan Sterling mengungkapkan jika ada juga potensi untuk pengembalian 10 kali lebih tinggi dalam jangka lima tahun ke depan. "Tapi juga ada potensi jika aset-aset itu akan menjadi tidak berharga," jelasnya.

Jangan Ikut-ikutan Jika Tak Siap Rugi

Sterling menyebutkan banyak kliennya yang tertarik untuk berinvestasi di kripto. Namun dia selalu mengingatkan jika investasi tidak boleh lebih 2% dari portofolio likuid yang mereka miliki.

Menurut dia, mereka harus menginvestasikan sedikit saja. Itu harus di luar harta tempat tinggal, tabungan pensiun dan tabungan pendidikan.

"Dengan investasi 2%, mereka sudah berpartisipasi tapi tidak terlalu banyak," jelasnya.

Perencana keuangan di Arizona Christine Papelian menyampaikan kepada kliennya jika kripto ini terlalu fluktuatif. Apalagi jika investasi ditujukan untuk masa pensiun.

Kripto Minim Perlindungan Konsumen

Ketua SEC Gary Gensler mengungkapkan, sebelum investor membeli kripto perlu diperhatikan jika aset ini sangat minim perlindungan konsumen.

Bahkan dalam sebuah aplikasi banyak penipuan dan penyalahgunaan. Hal ini tentu berisiko tinggi untuk investor pemula.

Kemudian pelaporan dan pembayaran pajak atas aset kripto juga belum terlalu jauh dibahas. Tapi ke depan peraturan ini bisa lebih ketat dan dapat mempengaruhi harga.

Bicarakan Rencana Investasi dengan Pasangan

Perencana Keuangan di New Orleans Mike Turi mengungkapkan jika calon investor sudah menikah. Maka hal yang wajib adalah membicarakan rencana investasi ini kepada pasangan.

"Libatkan pasangan dalam rencana investasi ini. Apalagi jika sudah memiliki satu atau dua anak dan mereka tidak punya latar belakang teknologi," kata Turi.

Hal ini menjadi penting karena akan mempengaruhi cara pandang dan proses pengambilan risiko. "Pengalaman saya, pasangan yang membuat keputusan bersama dan informasi yang cukup akan lebih baik dibandingkan menanyakan 'apakah bitcoin adalah investasi yang bagus?" ujarnya.


Hide Ads