Meski begitu, dia meyakini bahwa proses seleksi akan berlangsung secara baik. Dalam 1-2 hari ke depan pihaknya akan memberi tahu sosok kaum muda yang akan menggantikannya sebagai Menteri BUMN.
"Saya berharap ke depan juga dari 6 ini tentu menjadi sumber leadership juga baik di BUMN ataupun di bidangnya masing-masing, karena itu penting sekali, saya rasa menciptakan leadership-leadership baru yang berbobot, kita tidak bisa mengontrol yang memimpin itu-itu saja," ungkapnya.
Dia juga membandingkan kepemimpinan muda di negara lain. Erick berharap, pada 2045 Indonesia sudah menjadi negara yang besar dengan cara pembinaan kaum muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di negara lain sudah banyak pembinaan muda, karena itu saya berharap juga nanti apalagi target kita ketika di 2045 kita sudah menjadi negara yang besar, ekonominya top 5, berarti pembinaan muda harus menjadi jembatan besar," ungkapnya.
Ke depan dalam proses seleksi akan diadakan beberapa meeting, interview langsung dengan Erick, interaksi, dan bentuk kepemimpinan para finalis.
"Nanti untuk menggantikan saya beberapa ada meeting casual yang saya minta mereka pimpin, nanti saya akan memberikan tips nya agar mereka tidak under pressure. Kita akan lakukan beberapa paparan juga, kita akan turun ke bawah melihat beberapa program yang sudah berjalan di BUMN siapa tau ada masukan," jelasnya.
(ara/ara)