Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan kembali melakukan perombakan kabinet. Reshuffle diisukan akan dilakukan pada Rabu Pon yang jatuh akhir bulan ini.
Jika benar, siapa menteri-menteri di bidang ekonomi yang pantas untuk kena reshuffle?
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai ada beberapa menteri di bidang ekonomi saat ini yang belum bisa bekerja optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa pos menteri bidang ekonomi yang saya rasa kinerja dalam penanganan ekonominya masih buruk. Bahkan terlihat tidak mampu memberikan efek apapun untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang optimal," ucapnya kepada detikcom, Senin (27/9/2021).
Ada dua sosok menteri yang menurut dia kinerjanya belum optimal, keduanya adalah Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian.
"Kementerian tersebut adalah Kemendag dan Kementan. Beberapa kasus, terakhir kasus harga telur ayam, menunjukkan dua kementerian tersebut tidak menjalankan fungsinya secara optimal," tambahnya.
Menurutnya jika memang ada sosok menteri yang dianggap berkinerja buruk maka pantas saja untuk diganti.
Meski begitu, Huda mengakui memang reshuffle ada kemungkinan akan mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi. Namun jika pergantiannya tepat, ada peluang ekonomi RI bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai, jika memang akan ada reshuffle dalam waktu dekat maka tentu itu sudah dipertimbangkan Jokowi sesuai kebutuhan.
"Menurut saya Pak Jokowi yang paling memahami kebutuhannya apakah perlu reshuffle atau tidak," tuturnya.
Terkait imbasnya ke ekonomi, Piter menerangkan, memang saat ini ekonomi dalam proses awal pemulihan setelah dihantam pandemi sejak tahun lalu. Namun dia yakin reshuffle tidak akan mengganggu momen tersebut.
Malah menurutnya, jika perombakan kabinet yang dilakukan untuk posisi yang tepat, reshuffle bisa menjadi pendorong agar pemulihan ekonomi bisa lebih cepat.
"Reshuffle tidak akan mengganggu proses pemulihan tersebut. Atau bahkan reshuffle itu apabila dilakukan secara tepat, menggantikan menteri yang kinerjanya kurang bagus, justru bisa memperkuat proses pemulihan ekonomi," tuturnya.