Geger Amerika Berpotensi Gagal Bayar Utang Rp 400.000 T, Kok Bisa?

Tahukah Kamu?

Geger Amerika Berpotensi Gagal Bayar Utang Rp 400.000 T, Kok Bisa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 27 Sep 2021 17:55 WIB
Petaka Utang-Piutang
Foto: Petaka Utang-Piutang (Mindra Purnomo/tim infografis detikcom)

2. Kalau AS Gagal Bayar Kewajiban, Apa yang Terjadi?

AS akan masuk ke dalam kondisi default bila gagal membayar kewajibannya. Mulai dari jaminan sosial, kredit pajak, hingga gaji militer. Apalagi jika batas utang gagal untuk ditunda atau pun dinaikkan jumlahnya.

Menurut Menteri Keuangan Jannet Yellen, AS tidak pernah gagal membayar kewajibannya sebelumnya. Yellen mengatakan dia yakin bahwa masalah ini akan ada jalan keluarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi dia mengatakan kegagalan untuk mencari jalan keluar pada batas utang dapat menciptakan krisis keuangan bersejarah yang akan mengakibatkan pertumbuhan miliaran dolar dan jutaan pekerjaan hilang.

Dalam lembar fakta yang dirilis awal bulan ini, Gedung Putih memperingatkan kegagalan menunda atau menaikkan batas utang akan menyebabkan pengangguran meningkat dan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

ADVERTISEMENT

AS pernah hampir gagal membayar kewajibannya pada tahun 2011, kala itu pasar saham jeblok, S&P 500 merosot lebih dari 18%. Tapi bukan hanya pasar, operasi lain yang mengandalkan dana pemerintah juga akan melambat atau ditutup seluruhnya. Pembayaran angsuran kredit pajak anak bisa berhenti dikirim, bersamaan dengan itu layanan lain seperti kupon makanan gratis dan Jaminan Sosial juga akan berhenti dikirim.

Di luar operasi pemerintah yang terkena dampak, bisnis yang menyediakan layanan bagi pemerintah juga kemungkinan terdampak. Bisa saja tiba-tiba mereka akan melihat arus kas mengering karena order juga menipis. Kegagalan bisnis ini, pada gilirannya, dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi pekerja Amerika.

3. Apa yang Terjadi di Kongres AS?

Di lain pihak, perdebatan besar terjadi di tengah para legislator di AS. Kongres terbagi dua. Demokrat ingin menangguhkan atau meningkatkan batas utang melalui undang-undang. Namun, pimpinan Partai Republik selaku oposisi mengatakan bahwa Demokrat perlu menemukan cara untuk meloloskan rencana itu tanpa dukungan dari pihaknya.

Demokrat berpendapat bahwa menaikkan pagu hanya akan memungkinkan Kementerian Keuangan AS membayar semua pengeluaran pemerintah.

Partai Republik mengatakan mereka tidak akan memberikan persetujuan apapun soal batas utang, karena rencana pengeluaran Demokrat dinilai cukup besar senilai US$ 3,5 triliun.

Demokrat sendiri bisa meloloskan keputusan untuk menangguhkan atau meningkatkan batas utang AS dengan cara rekonsiliasi anggaran. Prosesnya hanya membutuhkan mayoritas suara sederhana dari kedua partai, tapi suara tetap harus bipartisan.


(hal/dna)

Hide Ads